Rabu, 20/02/2019 11:49 WIB
WALHI Kecam Pembenaran Industri Kelapa Sawit Oleh Pemerintah
JAKARTA, DAKTA.COM - Walhi mengecam siaran pers dari Kemenko Perekonomian terkait klaim bahwa industri kelapa sawit lebih efisien dalam penggunaan lahan.
Dalam keterangan persnya, Manager Kajian dan Kebijakan Publik Walhi, Boy Even Sembiring mengatakan bahwa siaran pers tersebut mengaburkan semangat dari Inpres Nomor 8 Tahun 2018 tentang moratorium kelapa sawit.
"Siaran Pers itu seharusnya tidak pantas karena cukup tendensius dan sekedar berpihak pada kepentingan bisnis, tetapi mengabaikan dampak terhadap lingkungan," tutur Boy saat konferensi di Kantor Walhi, Mampang pada Rabu (20/2).
Boy juga mengatakan bahwa dalam Inpres tentang moratorium kelapa sawit masih banyak kelemahan yang dijadikan celah oleh oknum pelaku industri kelapa sawit tersebut.
"Instruksi yang baik ternyata tidak dilaksanakan dengan baik oleh kementeriannya. Harusnya Pak Jokowi tegur itu menterinya, jadi Inpres tidak hanya sekedar Inpres saja," tutupnya.
Pada hari Senin (18/2) lalu, Kemenko Perekonomian menerbitkan siaran pers berjudul Studi IUCN : Kelapa Sawit sembilan kali lebih efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan komoditas minyak nabati lainnya.
Siaran pers ini memberikan angin segar kepada pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang justru memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
- Walhi Menyebut Pengolahan Sampah DKI Buruk
0 Comments