Nasional /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 09/02/2019 11:48 WIB

UAS Sowan ke Mbah Moen

UAS sowan ke Mbah Moen (foto Republika Online)
UAS sowan ke Mbah Moen (foto Republika Online)

JAKARTA, DAKTA.COM – Silaturahim bermakna meningkatkan hubungan kekerabatan, persahabatan, dan kasih sayang. Kadangkala, seseorang dapat bersilaturahim dengan sosok yang diharapkannya tanpa disangka-sangka.

Hal itu pula yang dialami Ustaz Abdul Somad (UAS). Dalam safari dakwahnya di Jawa Tengah, mubaligh kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, itu hendak melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren al-Manar, Sarang, Rembang. Lembaga pendidikan itu diasuh oleh KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).

UAS mengaku sudah lama ingin sowan kepada Mbah Moen. Keinginan itu didorong oleh niatnya mendapatkan nasihat dan doa dari ulama sepuh tersebut.

“Namun, takdir berkata lain. Dari Pati (Jawa Tengah) pukul 06.00 subuh, selanjutnya kami mesti sampai di kediaman Gus Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah, pada pukul 08.00. Sementara, Mbah Moen sendiri dari info yang saya dapat akan ke Jakarta,” kata Ustaz Abdul Somad kepada Republika, Sabtu (9/2).

Ternyata, niat baik UAS dapat diwujudkan. Bermula dari perbincangannya dengan KH DR Fadholan dan KH DR Afifuddin. Dua sosok itu kemudian berhasil mempertemukan Ustaz Abdul Somad dengan Mbah Moen.

“Alhamdulillah,” ujar mubaligh yang alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu mengenang kejadian pagi tadi.

Dalam foto-foto yang diterima Republika, tampak UAS mencium tangan KH Maimoen Zubair dengan penuh hormat. Mbah Moen pun menerimanya dengan hangat.

Pertemuan singkat itu ditutup dengan doa bersama. UAS menuturkan, dirinya mendapatkan banyak nasihat dari Mbah Moen.

“Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik takdir. Ketetapan Allah itu indah. Kami juga belajar ilmu tawadhu'. (Mbah Moen sempat mengatakan) ‘Saya ini bukan kiai, saya ini awam.’ Masya Allah,” kata peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu.

KH Maimoen Zubair lahir di Rembang, Jawa Tengah, 90 tahun silam. Ulama kharismatik itu dikenal luas kiprahnya di berbagai bidang, mulai dari politik hingga dakwah.

Ayahnya bernama KH Zubair Dahlan, seorang alim yang juga murid dari ulama besar Makkah yakni Syekh Saíd al-Yamani dan Syekh Hasan al-Yamani al-Makki.

Editor : Dakta Administrator
Sumber : Republika Online
- Dilihat 677 Kali
Berita Terkait

0 Comments