Program / Dakta Investigasi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 04/02/2019 09:20 WIB

Perjalanan Dakwah Ustadz Ba'asyir Terus Berujung Bui (2)

Ustadz Abu Bakar Baasyir
Ustadz Abu Bakar Baasyir
DAKTA.COM - Janji Manis Presiden, Ya Sekadar Janji
 
Tanpa tedeng aling-aling, tiba-tiba Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, menegaskan, pembebasan Ba'asyir membutuhkan pertimbangan dari sejumlah aspek seperti ideologi Pancasila, NKRI, hukum, dan lain sebagainya.
 
Ustadz Ba’asyir harus menandatangani surat pernyataan untuk menaati pancasila dan NKRI. Bermodalkan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT, Ustadz Ba’asyir tentu tidak mau menandatangani karena hanya yakin kepada Allah SWT.
 
 
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pembebasan bersyarat Ustadz Ba'asyir secara otomatis batal jika terpidana terorisme itu bersikukuh menolak meneken surat ikrar setia NKRI dan Pancasila.
 
Moeldoko menyatakan tidak ada kompromi soal pengakuan terhadap NKRI dan Pancasila terhadap warga negara Indonesia.
 
"Karena negara sudah mengatakan tidak ada yang bisa dinegosiasikan terhadap NKRI dan Pancasila, itu kunci," ujarnya.
 
Ustadz Baasyir Pegang Teguh Prinsip Islam
 
Kuasa hukum Ustadz Ba'asyir, Muhammad Mahendradatta, membantah bila kliennya tidak mengakui dasar negara Pancasila. 
 
 
Penegasan itu juga disampaikan Abdul Rochim Ba'asyir, Putra Abu Bakar Ba'asyir, bahwa ayahnya tidak akan menyetujui dan menandatangani apapun yang dapat merusak dan bertentangan dengan agama Islam.
 
“Ustadz Baasyir dari awal kan sudah konsisten kalau pembebasan beliau dapat merusak akidah, beliau tidak akan mau sampai kapanpun. Jadi tidak perlu ada lobi- lobi," jelasnya.
 
Putra kandung ketiga Ustadz Ba'asyir, Abdul Rahim Ba’asyir menegaskan bahwa sampai saat ini seharusnya ayahnya tidak terkena Peraturan Menteri No 3 Tahun 2018 terkait surat ikrar NKRI karena ayahnya sudah menjadi narapidana sebelum peraturan itu disahkan. 
 
Ia meminta juga kepada Presiden Jokowi supaya tegas melakukan pembebasan kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir karena alasan murni kemanusiaan dan jangan terbujuk oleh intervensi pihak asing ataupun lainnya.
 
"Menurut saya, intervensi itu karena mereka tidak suka dengan dakwah yang selama ini disampaikan Ustadz Baasyir bahwa umat harus kembali ke nilai-nilai akidah yang murni," katanya.
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1045 Kali
Berita Terkait

0 Comments