Nasional / Lingkungan Hidup /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 24/01/2019 09:49 WIB

Bencana Sulsel Sebabkan 3.321 orang Mengungsi, 18 Tewas

Akses jalan terputus di Desa Julumatene Kecamatan Bontolempangan akibat banjir
Akses jalan terputus di Desa Julumatene Kecamatan Bontolempangan akibat banjir
MAKASSAR, DAKTA.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Syamsibar mengatakan sesuai rilis BPBD Sulawesi Selatan melalui Crisis Media Center di Kantor Gubernur terkait bencana banjir, per 23 Januari 2019, pukul 21:30 Wita, total korban terdampak kepada 3.914 kepala keluarga (KK) atau 5.825 jiwa, korban hilang 24 orang, meninggal 18 orang, sakit 46 orang, dan mengungsi 3.321 orang.
 
Total kerusakan dari bencana meliputi rumah rusak ringan sebanyak 25, rumah rusak sedang dua, rumah rusak berat 12, rumah terendam 2.024, rumah hanyut 32, rumah tertimbun lima, tempat ibadah enam unit, fasilitas pemerintah tiga unit, pasar dua, jembatan sembilan, jalan 10.700 meter, sawah 30.930 hektare, dan sekolah 12 unit.
 
Untuk Kabupaten Gowa jenis bencana banjir dan longsor. Dengan data korban hilang 20 orang, meninggal 12 orang, sakit 45 orang, mengungsi 2121 Jiwa. 
 
"Sementara untuk kerusakan terendam 4 Rumah Kel/Desa Lonjoboko, tertimbun 5 Rumah Kel/Desa Bilanrengi dan Jembatan 1 di Moncongloe. Sawah di 8 Kecamatan 16.393 Hektare," ucapnya ketika di hubungi Radio Dakta, Kamis (24/1).
 
Kota Makassar dengan jenis bencana banjir, korban kepala keluarga terdampak 2.500 KK dengan 2.942 jiwa, jumlah mengungsi 1000 Jiwa, dan kerusakan terjadi 477 rumah terendam banjir.
 
"Kabupaten Soppeng dengan jenis bencana banjir dengan kerusakan sawah 1,672,00 Hektare."
 
Kabupaten Jeneponto dengan jenis bencana banjir. Korban hilang tiga orang, meninggal dua orang. Rumah rusak berat 19 unit dan kerusakan dengan 32 rumah hanyut. Kabupaten Barru menimbulkan kerusakan, satu pasar di Kelurahan/Desa Lalabata, satu fasilitas pemerintah di Kelurahan/Desa Lompo Tengah, dan satu Sekolah Kelurahan/Desa Lompo Tengah.
 
Kabupaten Wajo dengan jenis bencana berupa banjir dan angin kencang terdampak pada 994 kepala keluarga atau 1.682 Jiwa. Kerusakan yang ditimbulkan, 360 rumah terendam air di Kelurahan/Desa Walanae, 161 rumah di Kelurahan/Desa Salotengae, 50 rumah di Kelurahan/Desa di Liu, 157 rumah di Desa Woronge, 225 rumah Kelurahan/Desa Palumae, 85 rumah di Desa Ugi, 90 Rumah di Malluselo.
 
Ia menyapaikan, Jalan sepanjang 100 meter di Kelurahan/Desa Salo Tengah terendam banjir, jalan 150 meter di Kelurahan/Desa Liu, Jalan 4.500 meter Kelurahan/Desa Pallimae, Jalan 2.500 meter Desa Ugi.
 
"Dua tempat ibadah di Kelurahan/Desa Pallimae, 1 tempat ibadah di Desa Woronge, satu tempat ibadah di Desa Salotengah, dua fasilitas pemerintah masing-masing Salotengah dan Woronge, enam jembatan di Kelurahan/Desa Pallimae, satu jembatan di Desa Woronge, satu jembatan di Desa Ugi," imbuhnya.
 
Selain itu, 280 Ha sawah terendam Kelurahan/Desa Pallimae, 302 Ha sawah terendam banjir di Desa Ugi, 10 Ha sawah terendam banjir di Desa Malluselo. 4 sekolah terendam banjir di Kelurahan/Desa Pallimae, 3 sekolah di Desa Sallutengah, 1 sekolah di Woronge dan 4 sekolah di Pallimae.
        
Kabupaten Maros dengan jenis bencana banjir. Meninggal 4 orang dan terdampak pada 400 kepala keluarga atau 1200 Jiwa. Mengungungsi 200 Jiwa. Untuk kerusakan, 400 rumah terendam, 1 tempat ibadah di Kelurahan/Desa Moncongloe.  Sawah  di delapan Kecamatan 12.273 hektar.
 
Kabupaten Bantaeng dengan jenis bencana angin kencang dengan kerusakan rumah rusak sedang satu.
 
Kabupaten Sidrap dengan jenis bencana angin kencang berdampak pada korban 1 (satu) kepala keluarga dengan satu rumah rusak sedang
 
Sementara itu, Kabupaten Pangkep dengan jenis bencana banjir dan angin kencang dengan dampak hilang 1 Orang, sakit 1 Orang, rumah rusak berat 1 dan rusak ringan 12 rumah, 15 rumah terendam, satu tempat ibadah dan
Satu (1) sekolah (kerugian sekira Rp36.500.000). **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 2483 Kali
Berita Terkait

0 Comments