Rabu, 16/01/2019 11:12 WIB
1800 Desa Berdaya untuk Indonesia
JAKARTA, DAKTA.COM - Sejak tahun 1998 Rumah Zakat menjadi lembaga yang fokus pada program pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang, antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Akhir tahun 2018 lalu tercatat sebanyak Rp4,6 juta orang telah menjadi penerima manfaat layanan yang diberikan Rumah Zakat, mulai dari Aceh hingga Papua. Adapun beragam program pemberdayaan tersebut diimplementasikan di 1.259 Desa Berdaya yang tersebar di 30 provinsi dan 213 kota dan kabupaten di Indonesia.
Desa Berdaya merupakan cara Rumah Zakat memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan yang terintegrasi antara pembinaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiap-siagaan bencana. Melalui aktivitas pembinaan dan pendampingan secara berkala tersebut, diharapkan Desa Berdaya dapat mendorong warga ke arah kemandirian, baik individual maupun komunitas.
“Dengan fokus pada pemberdayaan komunitas dan individu, insya Allah Rumah Zakat yakin Desa Berdaya akan menjadi solusi yang integratif untuk pemulihan daerah pasca bencana. Target kami tahun 2019 ini ada 1.800 desa berdaya di 34 provinsi, agar semakin banyak warga yang mandiri,” kata Nur Efendi, CEO Rumah Zakat.
“Alhamdulillah, di tahun 2018 ada 46% penerima manfaat yang diintervensi program ekonomi berhasil keluar dari garis kemiskinan,” tambah Nur.
Dari program pemberdayaan tersebut tahun 2018 Rumah Zakat mendapatkan berbagai apresiasi, diantaranya 1st Champion Indonesia Original Brand Award, 1st Winner Indonesia Best E-Mark Award, Penghargaan Anugerah Syariah Republika, WTP 12 kali berturut-turut untuk audit keuangan sejak tahun 2006, dan lulus sertifikasi ISO 9001:2015 untuk kategori The Provision of Customer Relationship Management for Donors setelah sebelumnya lulus sertifikasi ISO 9001:2015 untuk kategori The Provision of Zakat Distribution.
Rumah Zakat Action untuk Indonesia dan Dunia
Berdasarkan prediksi dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang menyatakan bahwa terdapat 2.500 bencana yang akan terjadi di tahun 2019 ini, maka Rumah Zakat menguatkan peran kemanusiaan melalui Rumah Zakat Action. Hal tersebut bertujuan untuk ikut serta membantu warga yang terdampak bencana, baik di Indonesia maupun di dunia.
“Tim kemanusiaan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak Rumah Zakat dalam hal kemanusiaan, terutama dalam hal Penanggulangan bencana. Tim Rumah Zakat Action ini akan berperan mulai dari mitigasi bencana melalui pembentukan desa tangguh di Desa Berdaya Rumah Zakat, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi dengan lebih terstruktur dan terukur bagi suatu wilayah terdampak bencana agar dapat bangkit kembali,” tutur Nur Efendi.
Seperti bencana Tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu lalu, Rumah Zakat Action yang merupakan Unit Penanggulangan Bencana Rumah Zakat telah menurunkan 50 relawan untuk membantu proses evakuasi dan mengirimkan bantuan sejak hari pertama bencana terjadi.
Rumah Zakat Action telah menyiapkan Program Penanggulangan Bencana berdasarkan fase dan jangka waktu yang ditetapkan pemerintah setempat, mulai dari fase tanggap darurat, fase transisi, dan fase recovery yang merupakan program pemberdayaan berkelanjutan.
Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, Rumah Zakat juga akan membentuk Program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya yang berpotensi terkena bencana. Masyarakat di wilayah binaan Rumah Zakat, nantinya akan mendapatkan edukasi dan pelatihan mengenai kesiap-siagaan bencana.
“Dengan adanya Rumah Zakat Action yang mempunyai Program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya, diharapkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana akan lebih sigap. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk menyelamatkan diri dari bencana,” lanjut Nur.
Selama tahun 2018, total aksi Penanganan Bencana yang telah dilakukan Rumah Zakat antara lain terbentuknya 40 desa tangguh bencana, empat sekolah siaga bencana, serta aksi penanganan tanggap darurat pada 162 titik bencana dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 301.145 orang.
Di sisi lain, sepanjang 2018 program kemanusiaan luar negeri telah dilaksanakan di Palestina, Suriah, Bangladesh, dan Myanmar, dengan 19 jenis bantuan yang telah membantu 153.154 orang penerima manfaat, seperti sembako, obat-obatan, selimut, solar cel, sekolah, dan lain sebagainya.
Pihaknya juga mencoba untuk membuat model Desa Berdaya sebagai program pemulihan bencana secara berkelanjutan, hal ini sudah diimplementasikan pada lokasi bencana gempa-tsunami Lombok dan di Palu. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis Rumah Zakat |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments