Jelang Pemilu 2024 /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 13/01/2019 08:22 WIB

Munculnya Fenomena Capres-cawapres Fiktif Bagian Dari Jenaka dan Kritik

Salah satu meme pasangan capres-cawapres fiktif dunia Maya, Nurhadi-Aldo
Salah satu meme pasangan capres-cawapres fiktif dunia Maya, Nurhadi-Aldo

BEKASI, DAKTA.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menilai fenomena capres-cawapres fiktif dunia Maya, Nurhadi-Aldo memberi warna baru dalam Pemilu 2019.


Menurutnya, kemunculan Nurhadi-Aldo merupakan hiburan di tengah tegangnya situs politik di Tanah Air sekaligus kritik kepada mekanisme Pilpres 2019.

"Fenomena ini muncul untuk menghibur di tengah kejenuhan politik. Atau tujuannya menghibur sambil mengkritik mekanisme Pilpres," ucap Komisioner divisi Sosialisasi, Partisipasi Pemilih KPU Jabar, Idham Kholik ketika dihubungi Radio Dakta.

Kendati demikian, ia mengaku satir politik ini memiliki dampak negatif juga bagi masyarakat Indonesia jika tidak disikapi dengan baik.

"Fenomena ini memperlihatkan sikap sinis, dan bisa mengarah kepada non memilih atau golput kalau disikapi dominan tidak baik," ujarnya.

Maka, fenomena capres-cawapres fiktif dunia Maya, Nurhadi-Aldo ini harus disikapi hanya menghibur saja dan bagian dari jenaka.

"Sikapi capres-cawapres fiktif ini dengan hiburan semata, dan satir politik," pungkasnya.

Sebelumnya, pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo beredar viral di dunia maya. Sama seperti halnya kandidat capres-cawapres, akun Instagram tersebut kerap mengunggah foto-foto berisi visi-misi serta program kerja, yaitu "Menuju Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asyik" jadi slogan keduanya. **

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 940 Kali
Berita Terkait

0 Comments