Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 09/01/2019 09:53 WIB

Indonesia Perlu Banyak Tenaga Ahli Logistik

Ilustrasi logistik
Ilustrasi logistik

MALANG, DAKTA.COM - Kepala Departemen Logistik PT Pos Indonesia Suntoro mengatakan Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli logistik. Saat ini, terdapat kesenjangan cukup besar antara ketersediaan dengan permintaan sumber daya manusia (SDM) tenaga ahli logistik.

"Kebutuhan ahli logistik setiap tahun di Indonesia sekitar 17 ribu orang, dengan asumsi satu perusahaan dua orang tenaga ahli logistik, sementara ketersediaan dan kontribusi SDM di sektor logistik dari lembaga formal hanya ditopang oleh sedikit lembaga tinggi saja," kata Suntoro dalam Workshop Prospek dan Model Pendidikan Program Vokasi Manajemen Logistik dan Bisnis Properti di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Selasa (8/1).

Beberapa lembaga tinggi itu, kata Suntoro, di antaranya adalah Poltek Pos Bandung, ST Logistik Bandung, Institut Teknologi Harapan Bangsa, ST Transportasi Jakarta, Universitas Mercubuana Jakarta, serta Politeknik APP. Oleh karena itu, ia mengapresiasi rencana pendirian program Vokasi Manajemen Logistik dan Bisnis Properti melalui Pusat Pendidikan Vokasi (PPV). "Dalam pendirian program ini, UMM telah turut membantu Indonesia menyuplai tenaga ahli logistik. Saya siap membantu dalam penyusunan kurikulum program vokasi ini," tuturnya.

Menurut Suntoro, semua kegiatan perekonomian di Indonesia adalah kegiatan logistik. Pasalnya, sektor logistik merupakan salah satu acuan perekonomian Indonesia, dimana pergerakan barang dan konsumsi dipantau melalui logistik, baik di pedesaan, perkotaan, maupun di sebuah negara.

Logistik, katanya, merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi dan sumberdaya lainnya, seperti produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.

Wakil Rektor 1 UMM Prof Dr Syamsul Arifin mengatakan suka tidak suka pendidikan tinggi harus merespons era industri 4.0 dengan kreatif melalui berbagai program. Sehingga, alumninya bisa ada jaminan masa tunggu kelulusan hingga diterima kerja yang tidak terlalu lama.

Editor :
Sumber : Antara
- Dilihat 2405 Kali
Berita Terkait

0 Comments