Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 20/12/2018 09:12 WIB

Belajar Lebih Mengasyikan dengan Kartu Indonesia Pintar Matematika

Bincang Pendidikan bersama Dr. Herman Syafri, Inventor Paten Media Berhitung Matematika Divergen
Bincang Pendidikan bersama Dr. Herman Syafri, Inventor Paten Media Berhitung Matematika Divergen
BEKASI, DAKTA.COM - Pelajaran matematika masih menjadi momok bagi anak-anak Indonesia. Mereka menganggap seolah-olah pelajaran matematika itu menakutkan dan sulit diselesaikan.
 
Bahkan, penelitian terbaru dari Program program Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia yang dirilis tahun 2018, menunjukkan bahwa kemampuan siswa memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda secara signifikan, antara siswa kelas 2 SD dan 55 persen siswa yang sudah tamat SMA.
 
Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia Gawat Darurat Matematika. Seperti yang diungkapkan juga oleh Mendikbud bahwa siswa Indonesia lemah dalam pelajaran matematika,
 
Inventor Paten Media Berhitung Matematika Divergen,  Dr. Herman Syafri mengungkapkan bahwa masih banyak guru atau sekolah mengajar tidak sesuai dengan dunia anak, yaitu bermain.
 
"Banyak anak-anak merasa bingung ketika gurunya menjelaskan matematika, karena mereka mengajarkan tidak sesuai dengan dunia anak. Ajarilah anak-anak sesuai masanya," terangnya dalam Bincang Pendidikan di Radio Dakta, Kamis (20/12).
 
Kartu Indonesia Pintar Matematika hadir sebagai metode pembelajaran yang menyenangkan dengan konsep bermain.
 
"Masalah berhitung seperti kali, tambah, bagi, kurang di SD biasanya dihafalkan. Tetapi dengan kartu ini anak akan menemukan sendiri hitung-hitungan," jelas Penulis buku Dimensi Ketiga Berhitung ini.
 
Pihaknya mendisain Kartu Indonesia Pintar Matematika dengan kaidah-kaidah ilmu, sehingga tidak ada keraguan.
 
Ada enam paket pilihan Kartu Indonesia Pintar Matematika diantaranya Kancil untuk kelas 1, Kucing kelas 2,  Kupu-kupu kelas 3, Komodo kelas 4, Cenderawasih kelas 5, dan Kepiting kelas 6 SD.
 
"Semua materi disesuaikan dengan kurikulum pelajaran matematika di sekolah dasar," pungkasnya. **
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 3762 Kali
Berita Terkait

0 Comments