Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 15/12/2018 13:20 WIB

Bela Diri Panther Martial Art Resmi Latihan di Lapangan Decathlon Summarecon Bekasi

Komunitas Perguruan Pencak Silat (PPS) Sandhika
Komunitas Perguruan Pencak Silat (PPS) Sandhika
BEKASI, DAKTA.COM - Banyak masyarakat memiliki hobi berolahraga salah satunya mempelajari seni beladiri. Selain menjaga kebugaran tubuh, olahraga seni bela diri juga bisa dipergunakan untuk menangkis dari tindak kejahatan. Apalagi sekarang ini tindak kejahatan kerap dialami kaum perempuan dan anak. 
 
Hal tersebut dikatakan Tomi Guspian, Ketua Komisi Teknik Perguruan Pencak Silat (PPS) Sandhika di sela-sela acara Panther Martial Arts, dalam rangkaian Big Launching Decathlon Summarecon Bekasi, Sabtu (15/12).
 
"Kekhawatiran kita maraknya kejahatan terhadap anak dan perempuan. Jadi kita buat komunitas beladiri untuk menghimpun itu," kata Tomi. 
 
PPS Sandhika sendiri masuk dalam komunitas bela diri, Panther Martial Arts. Di dalam komunitas ini ada empat beladiri yang berhimpun. Diantaranya Pencak Silat, Kempo, Tae Kwon Do dan Self Defense.  
 
Menurutnya, seni bela diri apapun memiliki gerakan melindungi diri atau self defence yang dapat dipraktekkan dalam situasi genting. Ia mencontohkan dalam self defence pencak silat yang ia latih ke muridnya selama ini terdiri dari berbagai macam gerak. 
 
Saat dihadapkan menjadi korban yang hendak dipukul, dicekik, atau ditodong dan upaya lain maka setelah belajar self defense lebih mungkin terhindar dari tindakan berbahaya tersebut. 
 
"Apabila kita bertemu situasi semacam itu yang bisa membahayakan diri, kita pakai gerakan menghindar dibarengi gerakan melumpuhkan. Tapi ingat dahulukan keselamatan diri dan bisa kita pakai atau tidak, sesuai situasi," kata Tomi. 
 
Untuk Self Defense merupakan teknik pembelaan diri dari upaya tidak kejahatan. Kalau untuk bela diri itu, tidak perlu belajar berbulan-bulan. Ini cocok untuk pekerja terutama kaum wanita.
 
"Kedepan kita sharing dengan bela diri lain di Panther  Martial Art untuk meningkatkan kemampuan gerakan self defense. Karena masing-masing punya gerakan tersebut," ungkapnya. 
 
Pada acara itu tiap-tiap, cabang bela diri menampilkan jurus untuk memperkenalkannya kepada masyarakat. Penampilan dilakukan disebuah lapangan futsal yang ada di area toko alat olahraga Decathlon Summarecon Bekasi. 
 
"Kalau kami dari PPS Sandhika menampilkan salah satunya Jurus Mukadimah. Di iringi rampak gendang. Jurus Mukadimah adalah jurus yang dibuat guru besar kami, yang merupakan rangkuman seluruh jurus dalam aliran di Pencak Silat. Seperti Silat Cimande, Bulak Bandrong, dan Syahbandar Kari Madi," terang Tomi.
 
Tomi sendiri menyambut baik kehadiran Decathlon Summarecon Bekasi, yang kini juga menjadi pusat informasi bagi Panther Martial Arts. Untuk siapa saja, yang berminat mempelajari bela diri bisa mencari informasi di tempat ini.
 
 "Kalau PPS Sandhika bias latihan di Perumnas 1 di Gedung Balai Rakyat Jalan Cenderawasih, Kelurahan Kayuringin Jaya Kecamatan Bekasi Selatan. Di kami ada 40 anak dan dewasa 15 orang, yang rutin mengikuti latihan," katanya.
 
Salah seorang anggota PPS Sandhika, Meilana mengungkapkan beberapa tahun silam, dirinya sempat belajar silat hingga tingkatan menengah. Dan kini ia katakan masih ingat berbagai jurus termasuk self defense. 
 
"Pernah dipraktekkan sekali untuk melindungi diri," kata Mei sapaan akrabnya. 
 
Sebagai perempuan pekerja dan juga telah berkeluarga, menurutnya pengalaman yang ia rasakan karena belajar seni bela diri membuatnya lebih percaya diri. Bukan karena punya ilmu atau jurus silat, namun ia katakan seni bela diri memiliki filosofi yang dalam untuk mengenal diri dan potensi yang dimiliki dengan tetap menghargai orang lain. 
 
"Murid PPS Shandika hanya diperbolehkan menggunakan beladirinya saat terpaksa dalam bahaya. Sebelum diajarkan beberapa jurus, pesilat diajarkan terlebih dahulu untuk menahan hawa nafsu, yang mana hal itu penting dilakukan agar pesilat tersebut tetap tidak sombong dan mawas diri," pungkas Mei dan mengatakan dirinya, kini bekerja sebagai  Pegawai di Pemerintah Kota Bekasi. 
 
Diinformasikan, PPS Sandhika bermula dari didirikannya Paksi Jatayu Abadi oleh Haris dan Dadi pada tahun 1985. Pada tahun 1992 Haris kemudian memisahkan diri dan bersama Iwan mendirikan PPS Sandhika dengan aliran Silat Cimande, Bulak Bandrong, dan Syahbandar Kari Madi. PPS Sandhika resmi masuk menjadi anggota IPSI Bekasi pada tahun 1993. PPS Shandika saat ini bergabung dengan olahraga beladiri lainnya dalam Panther Martial Arts. Komunitas olahraga beladiri ini berdiri sejak 2 Mei 2018. **
Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 2772 Kali
Berita Terkait

0 Comments