Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 14/12/2018 15:51 WIB

Sandi Dituding Sandiwara, PKS Membela

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno
Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno
JAKARTA, DAKTA.COM - Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin meyakini tidak ada sandiwara dalam kunjungan Sandiaga Uno ke pasar Kota Pinang, Sumut. 
 
Menanggapi tudingan dari kubu petahana tentang video pengusiran Sandiaga Uno melalui poster yang disebut sebagai sandiwara, menurut Suhud sebaiknya mereka melakukan kroscek ke lapangan serta melaporkan kepada Bawaslu apabila memang ditemukan pelanggaran. 
 
"Semestinya mereka tabayyun, kroscek sendiri saja di lapangan seperti apa. Kalau perlu laporkan ke Bawaslu apa benar itu rekayasa," ungkap Suhud saat dihubungi pada Jumat (14/12).
 
Suhud menyatakan bahwa kunjungan Sandiaga Uno ke pasar-pasar tradisional bukan hanya kali ini saja terjadi, melainkan sudah hampir ratusan kali, sehingga ia justru merasa heran jika kunjungan kali ini mendapatkan sorotan dari kubu petahana. 
 
"Justru kita melihat ini semacam serangan pribadi, sebaiknya kita fokus saja kepada kampanye sehat. Saya rasa masyarakat juga sudah lelah dengan isu-isu gimmick seperti itu," imbuhnya. 
 
Suhud menyarankan sebaiknya mereka lebih mengedepankan adu gagasan dan program dibandingkan mempermasalahkan hal-hal yang tidak substansial.
 
"Sudahlah kita stop, kita fokus bicara soal program, soal ide, bagaimana soal perekonomian yang semakin sulit di masyarakat. Bukan isu tidak jelas seperti itu," tutupnya. 
 
Sebelumnya, PDIP menyoroti peristiwa pengusiran Sandiaga lewat poster di Kota Pinang, Sumut. Dalam video itu, warga memasang poster bertuliskan "Sandiaga Pulanglah" dan salah satu warga secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. 
 
Namun kubu petahana justru menilai kejadian itu sebagai rekayasa sendiri dari tim Prabowo-Sandiaga. Momen itu viral dan dianggap sebagai upaya rekayasa tim Prabowo-Sandiaga memainkan peran seolah-olah menjadi korban. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 2025 Kali
Berita Terkait

0 Comments