Kamis, 06/12/2018 16:01 WIB
Program JKN-KIS Lindungi Masyarakat Indonesia
BEKASI, DAKTA.COM - Sakit dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, tua atau muda, pria-wanita, atau dari golongan berada sampai masyarakat tidak mampu. Biaya pengobatannya pun terkadang tidaklah murah. Oleh karena itu fungsi pemerintah dalam menyejahterakan warganya di bidang kesehatan dituntut lebih maksimal dan siap membantu masyarakat yang terkena penyakit.
RA Pangau Togas seorang wanita pensiunan guru ini mengatakan bahwa dengan adanya program JKN-KIS maka di situlah negara mulai hadir dan memikirkan masyarakatnya agar lebih sejahtera.
“Dengan kita sehat maka pikiran kita jernih dan menebarkan hal positif, tetapi apabila kita sakit dan memikirkan biaya yang akan timbul tentu bukan jadi sembuh tapi lebih sakit bahkan mungkin meninggal,” jelasnya.
Walaupun sudah berusia 70 tahun tetapi bagi wanita kelahiran tahun 1938 ini mengatakan bahwa sehat adalah prioritas utamanya, hal ini yang membuat dirinya masih sehat dan bugar untuk bepergian. Beliau mengatakan bahwa program JKN-KIS inilah yang membuat jiwa Indonesia yaitu gotong royong bisa terus ada dan diterapkan sampai generasi nanti.
Ia mengatakan bahwa ada kerabatnya dulu memandang dirinya hanya buang-buang uang saja dengan mendaftar program JKN-KIS, tetapi dirinya menjelaskan bahwa dengan mempunyai jaminan kesehatan tentu kita bisa hidup dengan tenang tanpa harus khawatir apabila terserang penyakit.
"Tentunya tidak ada yang mau sakit, maka jaminan kesehatan tetap penting, kerabat saya itu akhirnya mendaftar mas kemudian beberapa bulan kemudian terserang jantung hingga pasang ring, yang apabila mengeluarkan jaminan pribadi bisa hampir 200 juta lebih tapi karena sebagai peserta JKN-KIS jadi gratis,” jelasnya.
Ia mengatakan, setelah kerabatnya mengetahui bahwa biaya pengobatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, kerabatnya tersebut sekarang sangat rajin mensosialisasikan masyarakat sekitarnya dan keluarganya untuk mendaftar program JKN-KIS.
Menurut Ibu Pangau Togas pengalaman kerabatnya tersebut membuat dirinya yakin bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk masyarakatnya.
“walaupun saya tidak pernah memakai tentu iuran saya bisa dipakai untuk masyarakat yang sedang sakit sehingga disitulah ladang amal saya,” tutupnya. **
Reporter | : | Jaenudin Ishaq |
Editor | : | Asiyah Afifah |
- Informasi Pembuatan SIM Tanpa Tes di Bekasi, Ternyata Hoaks!
- Aspek Indonesia Beberkan Persoalan Ketenagakerjaan
- Film “BABE dari Leiden ke Bekasi,” Raih Respon Positif Stakeholder dan Masyarakat
- Film “BABE dari Leiden ke Bekasi”, dari Pemerintah untuk Masyarakat Bekasi
- “1st Tambun Wedding Exhibition,” Pameran Pernikahan Terbesar Pertama Di Tambun
- Truk Crane Mogok Hambat Perjalanan KRL Cikarang-Bekasi
- Sembilan RS Swasta di Bekasi Kembali Layani Pasien BPJS
- Wali Kota Bekasi Harap Kemenag Berpengaruh dalam Pelayanan Keagamaan
- Eco Racing Mampu Tingkatkan RON Hingga 10 persen
- Rayakan Pergantian Tahun di Bakso Lapangan Tembak Senayan Ahmad Yani
- BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Sosialisasikan Mobile JKN Agar Peserta Tak Antri Lagi
- Eco Racing, Bebas Hutang Riba dan Polusi
- Kenali Hak dan Kewajiban Perpajakan Bagi MLM
- Dapatkan Bonus Mobilio dengan Menjadi Mitra PT Best
- Majelis Ta'lim Taman Sentosa Cikarang Gelar Tabligh Akbar
0 Comments