Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 30/11/2018 14:01 WIB

Lurah Ini Siap Maju Calon Ketua Askot PSSI Kota Bekasi

Muhammad AR calon Ketua Askot PSSI Kota Bekasi
Muhammad AR calon Ketua Askot PSSI Kota Bekasi
BEKASI, DAKTA.COM - Kiprahnya di dunia sepak bola tidak diragukan lagi. Terakhir, jabatan yang diembannya pada 2014 silam yakni asisten pelatih. 
 
Namanya kini masuk menjadi salah satu dari tiga calon Ketua Askot Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bekasi. Ia harus bersaing dengan calon lain, yaitu Maman Suryaman dan Udin Sumarsih. 
 
"Bismillah saya maju sebagai calon Ketua Askot PSSI atas dukungan dari teman-teman club. Dan tidak ada ambisi khusus," ujar Muhammad AR calon Ketua Askot PSSI Kota Bekasi kepada Dakta, Jumat (30/11).
 
Majunya AR, demikian ia disapa, sebagai calon orang nomor satu di dunia sepak bola Kota Bekasi, memang tergolong 'nekat'. Bagaimana tidak, dua kandidat lain, yakni Maman merupakan pelatih ditingkat nasional sedangkan Udin merupakan sekjen PSSI masa kepengurusan Ketua Mardanih periode 2014 - 2018.
 
"Optimis saja. Sampai saat ini sudah ada 33 club termasuk asosiasi yang memberikan mandat dukungan ke saya," ucap AR yang juga Lurah Telukpucung, Bekasi Utara.
 
Muhammad AR bersama club Bekasi Putra
 
AR menjelaskan, sejauh ini persiapan yang dilakukannya tidak ada yang istimewa. Namun ia optimis, dalam pemilihan calon ketua Askot PSSI Kota Bekasi dirinya memperoleh suara terbanyak dalam Muscab luar biasa di Hotel Aston pada 8 Desember mendatang. 
 
"Dari 33 club itu ada diantaranya yang mendukung saya seperti; Ketua Club Patriot Chandrabaga milik H. Aan Suhanda yang juga Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Ketua Club Mahesa Pekayon milik Mursidi yang juga Sekcam Bekasi Selatan," jelas AR yang juga Ketua Club Bara Mega. 
 
AR menceritakan bagaimana dinamika perkembangan sepakbola di Kota Bekasi mengalami perbedaan dan tidak ada prestasi membanggakan bagi Kota Patriot ini. 
 
"Dengan dinamika club Persipasi pada 2015, saya cukup tahu persoalan yang terjadi di dalamnya. Sampai kita dimarger ke club Persipasi Bandung Raya (PBR) dan Madura United hingga akhirnya dibekukan," jelas AR. 
 
Bahkan, menurutnya dirinya sempat menjual dua mobil kesayangannya (Innova dan Jazz) demi pertandingan sepakbola berjalan dengan membanggakan. 
 
"Jadi dulu ada pemain enggak mau main kalau belum dikasih uang 'kasbon'. Penyebabnya anaknya sakitlah atau istrinya mau lahiran," kenang AR.
 
Ke depan, ia berjanji jika terpilih menjadi Ketua Askot PSSI akan membawa olahraga sepakbola di Kota Bekasi menjadi lebih baik dan profesional.
 
"Tentunya kita harus bermitra dengan pemerintah daerah," kata AR menutup perbincangan sebelum melaksanakan Sholat Jumat. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 1636 Kali
Berita Terkait

0 Comments