Nasional / Hukum dan Kriminal /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 21/11/2018 07:58 WIB

BIN Sebut Ada 50 Penceramah Berpaham Radikal

Badan Intelijen Negara
Badan Intelijen Negara

JAKARTA, DAKTA.COM - Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan ada 50 penceramah yang diduga menyebarkan paham radikal di 41 masjid.

"Tidak banyak, sekitar 50-an. Ini masih terus kita dekati mudah-mudahan ini bisa," kata jubir Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, di Restoran Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/11).

Wawan mengatakan, ada tiga penceramah yang masuk dalam kategori radikal, yakni rendah, sedang, dan tinggi. Ia mengaku, BIN mempunya pendekatan berbeda dari tiap kategori tersebut.

"Kalau yang rendah ya masih dalam kategori yang masih ditolerir nilainya. Kalau sedang sudah mulai mengarah ke kuning, kuning itu perlu disikapi lebih. Tapi yang merah artinya sudah parahlah, ini perlu lebih tajam lagi untuk menetralisir keadaan," ujarnya.

Dia menerangkan kategori tinggi atau merah itu diantaranya menunjukkan sikap simpati kepada ISIS atau kelompok Abu Sayyaf di Marawi, Filipina. Sehingga mempengaruhi sikap publik dalam bersosialisasi.

"(Merah) sudah mendorong ke arah gerakan yang lebih seperti simpati ke ISIS dan Marawi, membawa aroma konflik di Timur Tengah ke sini. Jadi mengutip ayat-ayat perang, misalnya, sehingga menimbulkan pengaruh ke emosi, sikap, tingkah laku, opini, dan motivasi publik," paparnya.

Wawan menyebut, pihaknya sudah melakukan pendekatan terhadap para penceramah tersebut dengan upaya pendekatan dari hati ke hati untuk membuat perubahan.

"Selama ini kita lakukan pendekatan dan dialogis, kita ingin memberikan literasi, ini kan persoalan yang perlu diliterasi dan kesalahpahaman begini bisa terjadi di mana saja, oleh karenanya tetap harus ada upaya dari hati ke hati itu supaya ada perubahan, karena kita perlu menjaga keamanan dan ketertiban," terangnya.

Wawan mengatakan BIN melakukan pendekatan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). **

Editor :
Sumber : Detik.com
- Dilihat 1923 Kali
Berita Terkait

0 Comments