BEKASI, DAKTA.COM - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian mulai menyosialisasikan sistem penanaman untuk meningkatkan produktivitas padi.

Salah satunya dengan Jajaran Legowo, sistem penanaman padi dengan mengatur jarak benih lebih lebar dan ada lorong tetapi tidak mengurangi rumpun.

Penyuluhan Pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dr. Triyono mengatakan sistem tersebut telah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi padi dibandingkan dengan penanaman sistem tradisional.

"Sistem ini bisa mengurangi serangan hama penyakit seperti tikus. Kemudian tanaman padi yang bagus itu ada dipinggir pematang," kata Triyono dalam Bincang Publik di Radio Dakta, Selasa (13/11).

Keuntungan lain dari sistem Jajar Legowo, yaitu bisa dipadukan dengan komodita lain seperti ikan dan udang.

"Jadi petani bisa mendapatkan hasil kelebihan dari padi dan ikan. Sistem ini mempermudah petani ketika menanam karena ada lorong-lorong yang bisa dilalui, jadi tanaman tidak terinjak," terangnya.

Penyuluhan Pertanian dari Dinas Pertanian Kab Bekasi, Dr. Triyono

 Ia menyampaikan, sistem ini dapat membuat rumpun lebih banyak jika kesuburan tanah bagus hingga mencapai 30 persen.

"Jajar Legowo juga bisa meningkatkan hasil produksi tanaman padi sekitar 10 hingga 15 persen," ujarnya.

Namun menurutnya, sistem ini belum banyak diterapkan di Kabupaten Bekasi karena kurangnya tenaga ahli atau terampil dalam mengelola.

"Animo warga dengan sistem ini masih sangat kurang, kami mencatat baru 20-25 persen petani yang menerapkan," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya gencar memberikan pelatihan kepada warga supaya bisa mahir dalam melakukan tanam padi Jajar Legowo. **