Ahad, 04/11/2018 10:45 WIB
Syachrul Anto, Penyelam Andal yang Gugur dalam Tugas
JAKARTA, DAKTA.COM - Duka cita mendalam belum sirna dari raut wajah keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, tetapi Indonesia kembali bertambah sedih ketika proses evakuasi ternyata harus menelan nyawa lagi.
Nyawa itu milik salah satu penyelam yang menjadi evakuator pesawat Lion Air JT-610 di bawah koordinasi Badan SAR Nasional, yakni Syachrul Anto yang meninggal saat bertugas di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11).
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut, Isswarto, mengatakan penyebab kematian Syachrul karena dekompresi akibat menyelam lebih lama dari seharusnya.
"Sesuai jadwal para penyelam naik pukul 16.00 WIB, tetapi dia (alm) naik 30 menit lebih lama," kata Isswarto.
Dekompresi merupakan penyakit yang mempengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) saat berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.
Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh. Ketika bernapas, sekitar 79 dari udara adalah nitrogen. Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat, menyebabkan nitrogen terserap ke dalam jaringan tubuh.
Humas Basarnas, Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul dan berdasarkan informasi yang diterima, Syachrul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada pukul 22.10 WIB, Jumat (2/11) dengan kondisi tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, dan napas.
Pada pukul 22.30 WIB, suami dari Liyan Kurniawati ini, baru dinyatakan meninggal oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dokter pun menyarankan untuk melakukan proses otopsi ke RSCM, tetapi keluarga dan Basarnas menolak karena hendak langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur.
Syachrul Anto, merupakan penyelam andal yang sering mengikuti misi kemanusiaan bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Syahrul ini memang orang yang senang menolong, senang membantu. Dia tinggal di Makassar. Kebetulan dia seorang penyelam yang andal, dia kita ajak kalau ada misi-misi (kemanusiaan, Red) kaya gini," ujar Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Sabtu (3/11). **
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
- Gibran tak Hadir di Dialog Muhammadiyah, Muti: Kami Sayangkan, Sudah Diberi Kesempatan
0 Comments