Jum'at, 02/11/2018 08:30 WIB
Aksi Bela Tauhid Tuntut Pengakuan Panji Rasulallah
JAKARTA, DAKTA.COM - GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 hari ini, Jumat (2/11) menyelenggarakan aksi lanjutan Bela Tauhid bertajuk aksi 212 di Monas, Jakarta.
Ketua Umum PA 212, Ustadz Slamet Ma'arif mengatakan bahwa aksi Bela Tauhid ini sebagai wujud perjuangan suci karena membela kalimat la Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah yang telah dinistakan dan dinodai.
Aksi ini juga sebagai kritik kepada pemerintah karena dinilai tidak substansi dalam penanganan pembakaran bendera tauhid.
"Kami meminta pemerintah untuk membuka pernyataan resmi bahwa pembakaran bendera tauhid itu adalah Panji Rasulullah SAW bukan milik Ormas apapun," kata Slamet kepada Dakta, Jumat (2/11).
Menurutnya, fakta sudah membuktikan bahwa bendera yang di bakar di Garut pada Hari Santri Nasional (HSN) adalah bendera tauhid milik umat Islam.
"Ketika ada pembakaran bendera, Ustadz Haikal Hasan langsung ke sana. Ternyata pada acara tersebut juga ada pembakaran topi dan lainnya. Artinya kejadian di Garut itu murni pembakar panji Rasulullah SAW," jelasnya.
Pihaknya menginginkan agar pelaku pembakaran meminta maaf secara terbuka di hadapan umum dan pelaku dihukum.
Ia mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk mengibarkan bendera tauhid di mana pun baik di majelis taklim, rumah, maupun masjid.
"Satu bendera tauhid yang dibakar, akan muncul satu juta bendera tauhid. Jangan takut untuk kibarkan bendera tauhid di mana pun. Ini bukti umat Islam membela agamanya," ujarnya.
Titik kumpul aksi Bela Tauhid siang ini ada di masjid Istiqlal kemudian massa akan melakukan parade tauhid menuju Istana Negara.
Diperkirakan ada sekitar 50 ribu massa yang akan menghadiri aksi Bela Tauhid ini Dar berbagai wilayah di Indonesia. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
- Gibran tak Hadir di Dialog Muhammadiyah, Muti: Kami Sayangkan, Sudah Diberi Kesempatan
0 Comments