Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 30/10/2018 08:51 WIB

Cerita Kakak M Lutfi, Korban Kecelakaan Lion Air JT 610

Suasa rumah Muhamad Lutfi Nur Ramdani di Jalan Kusuma Timur Raya Wisma Jaya No C1/9
Suasa rumah Muhamad Lutfi Nur Ramdani di Jalan Kusuma Timur Raya Wisma Jaya No C1/9

BEKASI, DAKTA.COM - Suasana duka menyelimuti rumah orangtua Muhammad Lutfi Nurramdani di Jalan Kusuma Timur Raya, Blok C, Aren Jaya, Bekasi Timur, Senin (29/10). Lutfi merupakan salah seorang korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang.

Kakak korban, Raditya mengatakan, perwakilan keluarga sengaja datang ke Bandara Soekarno-Hatta setelah kabar kecelakaan berhembus pagi tadi. Namun hingga saat ini keluarga belum mendapatkan keterangan tentang kondisi dan keberadaan Lutfi.

"Masih proses pencarian katanya, baru enam jenazah yang diangkut cuman itu juga belum bisa diidentifikasi," kata Radit di rumah duka, Jalan Kusuma Timur Raya, Blok C, Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (29/10).

Menurut Radit, kabar terakhir yang ia dapati dari Lutfi lewat grup keluarga pada aplikasi perpesanan WhatsApp. Pada Jumat (26/10/2018), Lutfi izin berangkat dari Pangkalpinang ke Jakarta untuk mengikuti ujian CPNS.

"Kata saya sampai ketemu di grup itu, pas saya pulang Lutfi udah tidur. Pas saya bangun besoknya Lutfi udah keluar. Jadi saya belum sempet ketemu, sampai dia mau pulang ke Pangkalpinang Senin," katanya.

Menurut dia, keganjilan sempat dirasakannya. Lutfi yang biasa berkabar saat pergi dari Pangkalpinang ke Jakarta, maupun sebaliknya dengan memohon izin di grup keluarga. Namun saat pulang, Lutfi tidak mengabari di grup tersebut.

Menurut Radit, biasanya kepulangan Lutfi dengan jam pemberangkatan pagi hari sudah sampai di Pangkalpinang sekitar pukul 07.30 WIB.

"Tapi istrinya ngabarin, posisi terakhir Lutfi gak ketemu padahal pakai aplikasi pelacak, ternyata ramai di media ada pesawatnya jatuh," katanya.

Dia menjelaskan, Lutfi merupakan sosok yang sangat baik dan membanggakan keluarga. Selain pintar dan ramah, dia juga seorang yang humoris sehingga banyak dikenal orang.

"Banyak yang bangga dan seneng ke dia, di kantor pos tempat dia bekerja juga banyak yang menyayangkan dia kecelakaan," ujarnya.

Dia pun berdoa yang terbaik untuk Lutfi, meskipun kabar yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang hingga sekarang.

"Kalau saya pribadi kemungkinan terburuk mungkin ada (meninggal), tapi masih ada harapan juga, meski hanya sedikit," pungkasnya.

Ketua Masyarakat Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Bekasi, Samsu, mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas kabar duka yang menimpa Muhammad Lutfi Nurramdani yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pagi tadi, Senin (29/10/2019).

Dia menuturkan hal tersebut, lantaran Lutfi merupakan anak dari salah seorang kepala sekolah SMP 32 Bekasi, Yety Eka Sumiati.

"Saya selaku ketua MKKS, berbelasungkawa atas kecelakaan yang menimpa Ananda Lutfi. Tadi pagi saya ditelepon ibunya yang kebetulan Kepala Sekolah SMP 32. Kebetulan juga keluarga saya, katanya terjadi kecelakaan di daerah Karawang," kata Samsu di rumah duka, Jalan Kusuma Timur Raya, Blok C, Aren Jaya, Bekasi Timur, Senin (30/10).

Samsu menjelaskan, Lutfi bekerja di Pos dan Giro Pangkalpinang. Dia pulang ke Bekasi untuk urusan pekerjaan di Jakarta sekaligus untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.

Keluarga kemudian pergi ke Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi tempat pemberangkatan awal Lutfi ke Pangkalpinang. Sementara Samsu, bersama-sama dengan para kepala sekolah bertandang ke rumah orangtuanya usai kabar tersebut merebak.

"Kita terus mengkoordinasikan keluarga di bandara untuk menunggu kabar selanjutnya. Tetangga juga semua sudah hadir di rumah menunggu kabar, kami tetap berdoa Aa (Lutfi) dalam keadaan sehat dan selamat. Kita juga minta Lion Air agar memperbaiki pelayanannya untuk masyarakat," pungkasnya. **

Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1632 Kali
Berita Terkait

0 Comments