Nasional /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 11/10/2018 22:03 WIB

Baznas Perkirakan Kerugian Bencana Sulteng Capai Rp24,6 Triliun

Kegiatan public ekspose Kajian Dampak Ekonomi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah
Kegiatan public ekspose Kajian Dampak Ekonomi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah
JAKARTA, DAKTA.COM - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), melalui Pusat Kajian Strategis (Puskas) melakukan review terhadap dampak gempa bumi Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Hal itu disampaikan dalam public ekspose Kajian Dampak Ekonomi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah yang dihadiri oleh Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA CA dan Direktur Puskas, Dr. Irfan Syauqi Beik di Jakarta, pada Kamis (11/10).
 
“Kerugian gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai Rp24,6 triliun yang terdiri dari Rp23,9 triliun kerugian di Kota Palu dan Rp773,2 miliar kerugian di Kabupaten Donggala,” papar Bambang Sudibyo.
 
Bambang mengatakan, jumlah kerugian tersebut diperoleh dari analisis dampak kerusakan pasca-gempa dan tsunami melalui metodologi Damage and Loss Assessment (DaLA) yang dikenalkan oleh Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Kerugian di Kota Palu akibat dari gempa dan tsunami dihitung dari kerusakan infrastruktur seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan dan aktivitas ekonomi yakni pada sektor industri, hortikultura, dan peternakan.
 
“Perhitungan kerusakan terbesar di kota berpenduduk 409.877 jiwa ini berasal dari sektor industri di Kecamatan Mantikulore sebesar 48%. Kecamatan ini memiliki 799 industri yang terdiri dari industri sedang, kecil, dan industri mikro,” imbuhnya.
 
Perhitungan kerusakan terbesar untuk sektor hortikultura Kota Palu adalah Kecamatan Tawaeli yakni sebesar 40% dari total sektor hortikultura. 
 
Untuk sektor peternakan, Kecamatan Palu Utara adalah kecamatan dengan jumlah hewan ternak terbanyak di Kota Palu yaitu sebanyak 2.870.100 hewan atau mencapai 39% dari total peternakan yang ada. 
 
Sementara itu untuk Kabupaten Donggala, kerugian terhitung sebesar Rp773,2 miliar terdiri atas kerusakan infrastruktur seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan serta sektor ekonomi dengan perhitungan kerusakan menimpa sektor perkebunan, hortikultura, dan peternakan. 
 
Bambang Sudibyo menambahkan Baznas melakukan analisis DaLA ini untuk mengetahui kerusakan terutama pada kelompok UKM dan Kelompok miskin untuk dapat merancang program pemulihan pasca bencana.
 
Hingga hari ke-14 pasca-gempa dan tsunami, Baznas telah menurunkan 42 petugas manajemen bencana, dokter dan paramedis, relawan trauma healing dan petugas Layanan Aktif Baznas, ditambah dengan sejumlah relawan lokal. Baznas juga menggerakkan sejumlah relawan dari Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 592 Kali
Berita Terkait

0 Comments