Selasa, 09/10/2018 15:54 WIB
PKS Kecam Pelarangan Jilbab Atlet Judo di Asian Para Games 2018
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Almuzzammil Yusuf mengecam pelarangan jilbab oleh juri kepada atlet blind Judo, Miftahul Jannah di arena Asian Paragames 2018 yang diselenggarakan di Jakarta. Muzzammil juga mengapresiai keyakinan Miftahul Jannah yang memegang teguh prinsipnya sebagai Muslimah.
“Saya bersama Miftahul Jannah, mengecam pelarangan jilbab kepada atlet untuk meraih prestasi. Tidak ada alasan yang realistis sedikit pun untuk mencegah atlet mengekspresikan agamanya,“ tegas politisi PKS ini di Jakarta, Selasa (9/10).
Menurut Anggota DPR RI asal Lampung ini dalam dua hari ada dua peristiwa penting dunia atlet bela diri yaitu fenomena Khabib Nurmagomedov atlet UFC dan Miftahul Jannah atlet Judo Indonesia.
“Dari keduanya kita melihat ada yang lebih tinggi dari bela diri. yaitu bela agama. Khabib menggunakan bela diri untuk membungkam penghina keyakinannya. Miftahul Jannah merelakan kesempatan mendapat medali demi mempertahankan keyakinannya sebagai Muslimah,” terangnya.
Menurut alumni Ilmu Poltik UI ini, atlet taekwondo berjilbab Defia Rosmaniar sudah membuktikan jilbab tidak menghalanginya mendapat emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018 dari cabang Taekwondo.
“Sudah banyak cabang olahraga yang membolehkan Muslimah kenakan jibab. Seharusnya Asian Para Games menjadi ajang yang adil untuk kemanusiaan, karena memberikan kesempatan kepada kaum disabilitas. Tetapi malah ternodai oleh aksi diskriminasi kepada agama tertentu,“ jelasnya.
Muzzammil mengajak semua pihak berdiri bersama Miftahul Jannah melawan diskriminasi agama di berbagai cabang olahraga dan profesi.
“Indonesia dan Dunia Islam harus berjuang mencabut aturan atletik internasional yang diskriminatif terhadap agama,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI ini mempertanyakan mengapa pemerintah sebagai tuan rumah Asian Para Games tidak berjuang keras menyuarakan sebuah pelanggran HAM dalam aspek agama terhadap atletnya sendiri.
“Seharusnya pemerintah tidak tinggal diam. Ini terkait dengan martabat bangsa dan kemuliaan agama yang harus dipertahankan. Bahkan konon ada yang melobi Miftahul Janah untuk membuka jilbab demi bangsa. Sungguh Ironis,” ungkapnya.**
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis DPP PKS |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments