Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 23/09/2018 10:23 WIB

Protes KPU, SBY Walk Out dari Acara Deklarasi Damai

SBY saat menghadiri deklarasi kampanye damai di Monas (Foto: Suara.com)
SBY saat menghadiri deklarasi kampanye damai di Monas (Foto: Suara.com)
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono diketahui meninggalkan lapangan Monas sebelum acara Deklarasi Kampanye Damai selesai digelar. 
 
SBY, Ani Yudhoyono, dan kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Eddy Baskoro Yudhoyono meninggalkan acara, lima menit setelah pembukaan. 
 
"Tadi teman-teman melihat Pak SBY hadir, tadi malam saya juga menelepon Ketua KPU, Pak SBY akan hadir tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut, beliau turun dan walk out meninggalkan barisan," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad (23/9).
 
Hinca menuturkan aksi itu dilakukan karena Presiden RI ke-6 itu merasa pihak KPU telah melanggar aturan yang dibuat lembaga itu sendiri. Hal itu terkait larangan atribut partai yang dibawa saat acara deklarasi digelar. 
 
Namun, kata Hinca, di lapangan justru dipenuhi oleh atribut partai dan atribut kampanye yang membuat SBY merasa perlu melakukan protes salah satunya dengan walk out dari acara. 
 
"Partai Demokrat protes keras, Pak SBY juga turun dari barisan karena melihat banyak sekali aturan main yang tak disepakati," kata Hinca. 
 
SBY memang tak terlihat kembali ke lokasi usai parade digelar. Hanya ada sekjen dan beberapa kader Partai Demokrat yang tampak di lokasi usai parade digelar.
 
Dia menuturkan SBY pun kemudian menitipkan Partai Demokrat dan kader yang masih di lokasi kepada Hinca untuk dihandle hingga acara selesai berlangsung. 
 
"Iya beliau pun langsung titip ke saya selaku Sekjen," katanya. 
 
Tak hanya soal banyaknya atribut partai dan kampanye, Hinca juga bercerita soal dirinya yang tak sempat menandatangani plakat deklarasi. "Belum kami masuk tadi, eh acara sudah selesai, sehingga kami tak bisa naik ke panggung, tak bisa tanda tangan juga," katanya. 
 
Oleh karena itu, Demokrat pun telah mengirimkan protes keras kepada penyelenggara yakni KPU RI. **
Editor :
Sumber : CNN Indonesia
- Dilihat 3029 Kali
Berita Terkait

0 Comments