Ahad, 09/09/2018 12:34 WIB
Pakan Ternak Ayam Naik Akibat Pelemahan Rupiah
JAKARTA, DAKTA.COM - Gabungan Perusahaan Pakan Ternak (GPMT) mengatakan, harga pakan ternak ayam pedaging dan petelur semakin terdampak oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Mau tidak mau, produsen menaikkan harga.
Dewan Penasihat GPMT Sudirman mengatakan, sekitar 65-70 persen harga pakan ternak ditentukan oleh nilai importasi bahan baku. Oleh karena itu, pergerakan kurs dolar AS sangat sensitif terhadap pembentukan harga pakan ternak di dalam negeri.
Saat ini, harga pakan untuk ayam pedaging sekitar Rp7 ribu per kilogram (kg) dari posisi tiga bulan yang lalu sebesar Rp 6.500 per kg. Adapun, harga pakan untuk ayam telur sebesar Rp 6.800 per kg dari sebelumnya Rp 6 ribu per kg.
“Tinggi juga kenaikannya karena kurs rupiah melemah terus,” kata Sudirman, Ahad (9/9).
Hingga perdagangan akhir pekan lalu, Kurs Tengah Bank Indonesia mencatat rupiah diperdagangkan sebesar Rp 14.884 per dolar AS. Nilai tukar rupiah itu sedikit menguat dibanding hari Kamis (6/9) sebesar RP 14.891 per dolar AS.
Sudirman mengatakan, mayoritas perusahaan mengimpor bahan baku pakan ternak sebulan sekali. Oleh karena itu, setiap harga pakan akan seirama dengan fluktuasi mata uang rupiah. Adapun bahan baku yang paling banyak diimpor adalah bungkil kedelai dan meat and bone meal (MBM).
“Bungkil kedelai itu sekitar 4,37 juta ton per tahun, sedangkan MBM sekitar 450 ribu ton per tahun. Sisanya sedikit-sedikit yang diimpor tapi kalau diakumulasikan banyak juga,” tuturnya.
Meski demikian, Sudirman mengakui kenaikan harga yang ditempuh itu turut mempertahankan margin (keuntungan). Kenaikan harga sebesar Rp 1.000 per kg untuk ayam pedaging dan Rp 800 untuk ayam petelur tetap menggerus margin penjualan antara 3-4 persen.
“Apakah kenaikan itu sesuai? Tidak juga. Pabrik pakan tetap mengorbankan margin,” kata Sudirman.
Ia mengatakan, perusahaan masih berupaya menekan kenaikan harga karena persaingan perusahaan pakan ternak di Indonesia semakin ketat. Dari tahun ke tahun, jumlah perusahaan pakan ternak terus meningkat. Tercatat untuk perushaaan skala besar ada sekitar 90 perusahaan. Adapun industri pakan ternak rumahan mencapai ratusan. **
Editor | : | |
Sumber | : | republika.co.id |
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
- Bentuk Komitmen, KB Bukopin Gunung Sahari Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Nasabah Pensiunan
0 Comments