Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 05/09/2018 05:32 WIB

Bawaslu: 1 Juta Lebih Warga Papua Terancam Tak Punya Hak Pilih

Komisioner Bawaslu, Rachmad Bagja
Komisioner Bawaslu, Rachmad Bagja
JAKARTA,DAKTA.COM - Komisioner Bawaslu Rachmad Bagja mengakui masih banyak permasalahan hak pilih warga yang tidak terakomodir di sejumlah daerah, terutama di daerah terpencil yang sulit terjangkau seperti di Papua. 
 
"Kemarin laporannya ada satu juta lebih belum melakukan perekaman e-KTP, sampai dengan bulan ini. Kami tanya ke Kemendagri, apa bisa Januari nanti 80 persen?, (mereka bilang) tidak bisa," ungkap Bagja saat menghadiri diskusi di Gedung DPR RI, Selasa (3/9).
 
Bagja mengatakan, hal ini juga harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya terpaku pada isu pemilih ganda.
 
"Ini harus menjadi perhatian bersama dan teman-teman Kemendagri seperti lagi mengejar untuk Januari hingga April bisa 100%. Kami memprediksi ini agak sulit, ada sekitar 20-30% penduduk Papua terancam tidak bisa menggunakan hak pilihnya," imbuhnya. 
 
Maka dari itu, isu ini juga akan mereka angkat pada rapat pleno penetapan DPT bersama KPU pada hari ini Rabu (5/9).
 
"Pembahasannya besok dalam rapat pleno, nanti kita akan bahas ini termasuk adanya pemilih ganda, memang tidak sebanyak itu, tapi ada," tutupnya. 
 
Sebelumnya Partai politik koalisi pendukung pasangan Prabowo-Sandi menolak penetapan daftar pemilih tetap (DPT) oleh KPU sebanyak 185 juta pemilih untuk Pemilu serentak 2019. 
 
Hal ini karena mereka menemukan sebanyak 25 juta pemilih ganda dalam daftar pemilih sementara sebanyak 137 juta orang. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 1608 Kali
Berita Terkait

0 Comments