Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 27/08/2018 11:21 WIB

Ratna Sebut Aparat Keamanan Tak Independen Terhadap Pro Oposisi

Aktivis HAM dan Kemanusiaan, Ratna Sarumpaet (Kumparan)
Aktivis HAM dan Kemanusiaan, Ratna Sarumpaet (Kumparan)
JAKARTA, DAKTA.COM - Dugaan persekusi kerap kali terjadi kepada para pengkritik pemerintah secara terang-terangan. Seperti aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman yang dihadang dan ditolak kedatangannya saat hendak mendeklarasikan Tagar tersebut di Bandara Pekanbaru pada Sabtu (25/8) dan sebelumnya, Neno juga pernah ditolak di Bandara Batam pada Sabtu (28/7) malam.
 
Hal itu ditanggapi oleh aktivis HAM dan Kemanusiaan, Ratna Sarumpaet, yang juga tegas mengkritik kebijakan pemerintahan. Ia menyatakan bahwa tindakan seperti itu seharusnya tidak boleh terjadi. "Yang dilakukan oleh Neno Warisman itu kan hak sebagai warga negara untuk menyuarakan pendapatnya. Apa yangg salah dengan itu?," Ujar Ratna saat dihubungi Radio Dakta, Senin (27/8).
 
Menurut Ratna, seharusnya penguasa bersikap adil terhadap masalah seperti ini, seperti membagi waktu kampanye antara pendukung #Jokowi2Periode dengan #2019GantiPresiden. "Saat ini kan Indonesia terbagi ke dalam dua kelompok, ada yang pro Jokowi dan Prabowo. Kasih aja mereka ruang," katanya.
 
Ia melihat, selama ini para aparat penegak hukum tidak independen saat menentukan sikap terhadap para pendukung oposisi.
 
"Memang aparat tidak independen mereka menjadi alat kekuasaan, sekarang ini presiden kita berada di dalam persoalan karena Pak Jokowi sibuk dengan ambisinya sendiri ingin naik jadi presiden lagi," ucapnya.
 
Sebagai orang yang sangat kritis terhadap pemerintahan saat ini, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak berhenti mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyatnya. supaya pemerintah saat ini juga menjadi lebih baik.
 
"Saya cuma minta kepada masyarakat, kita ini bukan mau perang, tapi kita mau memilih presiden yang lebih baik. Jadi harus ada kemauan untuk menahan diri. Tapi kalau kritis jangan berhenti," pungkasnya. **

 

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1862 Kali
Berita Terkait

0 Comments