Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 01/08/2018 19:45 WIB

Demokrat Gabung Koalisi, PKS dan Gerindra Sambut Baik

Eman Sulaiman SOLUSI UI
Eman Sulaiman SOLUSI UI

JAKARTA, DAKTA.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Demokrat masuk dalam koalisi keumatan, mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) membuat koalisi keumatan semakin optimis.

 

Pengamat kebijakan publik sekaligus Sekjen SOLUSI UI Eman Sulaiman mengatakan, Partai Demokrat saat ini memiliki kursi 10% di DPR, selain itu pengalaman SBY dalam mengatur strategi pemerintahan selama 10 tahun menjadi Presiden pada masa kepemimpinannya menuai simpatik dari masyarakat. Eman menilai, ini menjadi salah satu kekuatan seorang SBY dan tim koalisi.
 

“Jika Gerindra dan PKS sekitar 21%, maka dengan bergabungnya partai demokrat menjadi 31%, lebih dari cukup untuk memenuhi presidential threshold (PT),“ ujarnya kepada Dakta (1/8).

 

Berbicara mengenai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo, Ia berpendapat, sosok pendamping Prabowo lebih arif dari kalangan ulama, seperti hasil Ijtima ulama dan Tokoh nasional yang melahirkan dua nama yakni Salim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad.

 

Eman mengatakan, PKS menyambut gembira hasil ijtima ulama tersebut. Dua Ulama tersebut dinilai rendah hati karena saling menyerahkan untuk maju dalam Pilpres 2019.

 

“Kalau dari sisi netral dan bisa melakukan pendekatan secara masif dengan kaum milenial, Ustadz Abdul Somad menjadi pilihan”. Ucapnya

 

Eman menilai, SBY sudah positif akan berkoalisi dengan Gerindra dan PKS, tidak mungkin memaksakan Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi wakil presiden (wapres) dari Prabowo, meskipun anggota partai berharap demikian.

 

Sosok Salim Asegaf Al Jufri tidak diragukan sudah mumpuni, dari ilmu ketatanegaraan maupun di bidang politik. Tercatat sebagai menteri sosial di era SBY dan menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi, kemampuannya sangat diakui.

 

Sementara sosok AHY, Eman menilai masih perlu jam terbang yang panjang, misalnya saja menjadi Menteri. Jika ditelisik dari sisi popularitas, pengalaman pilkada DKI Jakarta kemarin, AHY lebih populer.

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 793 Kali
Berita Terkait

0 Comments