Senin, 23/07/2018 08:51 WIB
Pembaruan Sistem E-ticketing Akibatkan Antrian Panjang
JAKARTA, DAKTA.COM - Pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang belum selesai, menuai protes dari para penumpang karena antrian panjang terjadi di semua loket statiun KRL.
Di Stasiun Bekasi, Senin pagi (23/7), antrian sudah mengular selepas subuh. Namun mulai padat sejak pukul 06:00 WIB di saat memasuki puncak dimana para penumpang hendak menuju Jakarta ke tempat kerja.
"Penumpang di pintu Selatan Stasiun Bekasi menumpuk. Sempat rusuh karena sebagian besar penumpang tidak tau ada tiket harian yang harus dibeli," kata Arie Budiawati, penumpang KRL yang sehari-harinya bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Arie, calon penumpang yang biasanya sudah menggunakan kartu elektronik berlangganan KAI maupun e-money, seakan tidak terima dilayani dengan tiket konvensional terbuat dari kertas.
"Ini mah kembali ke zaman dulu, tiket kertas. Bukan masalah tiket sih, tapi antriannya itu tidak tahan. Bisa terlambat ke kantor," ujarnya.
Sementara itu Hendra (27), warga Tangerang yang sehari-harinya bekerja di kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengaku prihatin atas kejadian ini.
"Seharusnya KAI lebih profesional. Upgrade sistem tiket itu seharusnya cukup 1 x 24 jam. Padahal Sabtu dan Minggu (21-22 Juli) kan sudah ada waktu pake karcis kertas konvensional," ucapnya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.
"Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung," jelas VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa.
Editor | : | |
Sumber | : | antaranews.com |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments