Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 15/07/2018 12:09 WIB

Menkes Ingatkan Jemaah Haji Jaga Kesehatan

Jemaah haji (Ilustrasi)
Jemaah haji (Ilustrasi)
JAKARTA, DAKTA.COM - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek terus mengingatkan kepada para calon jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan menjelang keberangkatan maupun saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
 
Menkes mengingatkan agar jemaah cek kesehatan secara rutin jauh sebelum hari keberangkatan agar kondisi terjaga. Terlebih kondisi jemaah haji Indonesia sebagian besar berisiko tinggi, karena kategori lanjut usia atau menderita suatu penyakit, seperti hipertensi, diabetes melitus, dan lain-lain. Selain itu, Menkes juga meminta masyarakat agar mempersiapkan diri ketika berniat untuk berangkat melaksanakan ibadah haji.
 
"Artinya supaya pada waktu berangkat, keadaan kesehatan kita baik karena memang dijaga. Kalau ada penyakit yang ditemukan dan bisa diobati, kita tangani. Misalnya bagi penderita hipertensi, itu kan bisa ditangani dengan (rutin minum) obat, nah kita minta obat ini jangan lupa  dibawa. Hal-hal seperti ini perlu diingatkan, karena seringkali obatnya ketinggalan atau ditinggal," kata Menkes Nila Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (15/7)
 
Kemenkes juga membagi petugas kesehatan haji menjadi tim preventif promotif yang akan senantiasa mengingatkan jemaah tentang kesehatannya.
 
"Terutama bagaimana untuk menghadapi agar tidak heat stroke, karena suhu udara di sana kan tinggi, sekitar 50 derajat celcius," ujarnya.
 
Kemenkes juga mengirimkan Tim Gerak Cepat (TGC) yang akan menindaklanjuti bila terjadi kegawatdaruratan. Selain itu juga ada fasilitas pelayanan kesehatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang ada di Jeddah, Makkah, dan Madinah.
 
Kemenkes tidak hanya mengirimkan tenaga kesehatan dari Indonesia, tetapi juga mempekerjakan tenaga kesehatan musiman di Arab Saudi, terutama untuk ibadah wukuf.
 
"Contohnya, nanti pada saat wukuf. Semua jamaah haji kan harus wukuf di Arafah. Kalau yang tergeletak di RS kan harus tetap membawa mereka ke Arafah. Kita bawa jemaah sakit naik bus, diposisikan satu-satu dibawa ke Arafah, lalu kembali ke RS, itu namanya Safari Wukuf," jelas Menkes. **
Editor :
Sumber : antaranews.com
- Dilihat 6271 Kali
Berita Terkait

0 Comments