Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 15/07/2018 08:09 WIB

Bahaya Silikonoma yang Berkelanjutan

Bincang Sehat bersam dr. Beni dari Siloam Lippo Cikarang
Bincang Sehat bersam dr. Beni dari Siloam Lippo Cikarang
BEKASI, DAKTA.COM - Setiap manusia berharap dapat terlihat menarik, lebih khususnya wanita yang ingin tampil secara sempurna, sehingga banyak cara dilakukan untuk memenuhi hasrat kecantikannya. Bahkan banyak para wanita melakukannya dengan cara instan yang dapat membahayakan baginya seperti tanam benang, suntik pemutih, operasi plastik, suntik silikon, dan lainnya.
 
Silikon mempunyai dua macam jenis yaitu suntik silikon berupa cairan dan operasi silikon implan berupa gel. Dari dua silikon tersebut yang berbahaya adalah silikon cair karena dapat menyebabkan Silikonoma kelainan di tubuh yang timbul akibat reaksi terhadap silikon cair. Hal itu diungkapkan oleh dr. Beni Herlambang SpBP selaku Dokter Spesialis Bedah Plastik dari Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Cikarang saat Bincang Sehat di Radio Dakta.
 
"Silikon cair bisa menyerap ke kulit yang disuntikan tersebut, misalnya di hidung yang harusnya itu bisa memancungkan tetapi malah menyebar ke sisi sisi lain. Lebih bahaya jika yang melakukan itu bukan tenaga ahli, dia tidak tahu bagaimana penyuntikan yang baik dan benar. Sedangkan bila cairan itu masuk ke pembuluh darah dan pembuluh otak yang bisa menyebabkan pendarahan otak," katanya, Sabtu (14/7).
 
Silikonoma sangat tidak dianjurkan oleh dokter ahli mana pun karena berbahaya dan menyebabkan penyakit lainnya. berbeda dengan silikon padat atau implan yang diperbolehkan tapi harus dilakukan dengan dokter ahli. Lebih lanjut, ia memaparkan efek samping dari Silikonoma yang dapat berdampak buruk ke depannya untuk kesehatan dan penampilan bagi penggunanya.
 
"Efek awal memang terlihat seperti bagus dan sesuai dengan yang diinginkan. Tapi seiring dengan waktu, cairan tersebut akan memenuhi sel lainnya dan akan jatuh sehingga menyebabkan jaringan kulit menjadi kendor dan infeksi yang berkelanjutan. Hal itu akan mengakibatkan rasa gatal, demam bahkan bernanah," ungkapnya.
 
Namun demikian, menurutnya para dokter lebih menyarankan untuk menggunakan alternatif lain seperti menggunakan suntik filler yang dianggap aman, tetapi harus dilakukan dengan yang ahli di bidangnya.
 
"Filler akan hilang sekitar 6 bulan sampai 2 tahun sedangkan silikon cair itu akan bertahan di tubuh seumur hidup, itu yang membahayakan," ucapnya.
 
Dalam prosesnya dr. Beni menganjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu jika ingin melakukannya. Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Cikarang menerima konsultasi pengobatan dan penjelasan terkait silikonoma dan bedah plastik. Hubungi 021-2963-6900 untuk informasi lebih lanjut. **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 4827 Kali
Berita Terkait

0 Comments