Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 23/06/2018 14:52 WIB

Survei Pilgub Jabar, Paslon RINDU Unggul Tipis Atas Duo DM

Hasil Survey Poltracking Pilgub Jabar
Hasil Survey Poltracking Pilgub Jabar
JAKARTA, DAKTA.COM - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei mereka terhadap pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, pada Sabtu (23/6).
 
Dalam acara yang bertempat di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat ini menunjukkan fakta jika elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 1, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) mendapatkan suara responden paling tinggi diantara paslon lainnya, yakni sebesar 42,0%. Di bawahnya menempel ketat paslon nomor urut 4, Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi (Duo DM) dengan perolehan 35,8%. Sementara paslon nomor urut 3, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (ASYIK) hanya meraih suara 10,7%, dan terakhir paslon nomor urut 2, TB Hasanuddin-Anton Charliyan (HASANAH) hanya 5,5% suara. 
 
Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda memprediksi pada Pilgub Jabar mendatang hanya paslon RINDU dan Duo DM yang memiliki potensi bersaing ketat untuk memenangi pertarungan politik ini.
 
“Tanpa bermaksud mengecilkan pasangan nomor urut dua dan tiga, rasanya agak sulit bagi mereka untuk dapat meraih kemenangan, karena margin-nya cukup besar dengan dua pasangan lainnya. Meskipun masih ada sebanyak 6% responden menyatakan tidak menjawab, tapi tetap berat bagi mereka,” tutur Hanta.
 
Hanta juga mengungkapkan alasan dari warga Jawa Barat lebih banyak memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dibandingkan pasangan Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi yang menguntit tepat di belakang mereka.
 
“Masyarakat Jawa Barat ini cukup rasional, mereka memilih berdasarkan rekam jejak. Meskipun Deddy Mizwar adalah Wakil Gubernur sebelumnya, namun ternyata warga menilai sosoknya kurang menonjol dibandingkan Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung,” imbuhnya.
 
Selain itu, Hanta juga menilai tipe pemilih pada masyarakat Jawa Barat termasuk kategori strong voters dimana mereka tidak akan mengubah pilihannya pada hari pemungutan suara, 27 Juni mendatang.
 
“Dengan tinggal lima hari saja menuju hari pemungutan suara, jika selisihnya tipis, itu masih sangat mungkin berubah. Tapi jika melihat karakteristik pemilih di Jawa Barat, saya pikir akan sulit untuk mengejarnya, kecuali melakukan serangan kampanye di udara dan darat,” imbuhnya.
 
Poltracking Indonesia menggelar survei pada 18-22 Juni 2018 terhadap 800 responden Jawa Barat dengan margin of error +/- 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
 
Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 6756 Kali
Berita Terkait

0 Comments