Jum'at, 08/06/2018 08:08 WIB
Cegah Kemacetan, Kemenhub Terapkan Rekayasa Rest Area
JAKARTA, DAKTA.COM - Kementerian Perhubungan akan menerapkan manajemen rekayasa di dalam tempat istirahat atau "rest area" guna menghindari terjadinya penumpukkan kendaraan yang mengakibatkan kemacetan di bahu jalan tol.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Bambang Prihartono, dalam diskusi di Kementerian Kominfo Jakarta, Kamis (7/6), mengatakan berdasarkan pengalaman mudik 2017, rest area di jalan tol menjadi salah satu titik penumpukkan kendaraan.
"Kami mulai menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas di rest area seusai kebutuhan para pemudik. Ini dilihat dari tujuan pemudik yang ingin memasuki rest area," kata Bambang.
Ia menjelaskan rekayasa dilakukan dengan membuat lajur khusus sesuai kebutuhan pemudik. Kebutuhan pemudik memasuki "rest area" menurut Bambang tentu berbeda-beda.
Pemudik yang ingin mengisi bahan bakar akan dibedakan dengan pemudik yang hanya ingin makan, beribadah, dan ke toilet.
"Yang hanya ingin isi bensin nanti ada lajur khusus. Selama ini kan campur, yang ingin sholat, ke toilet, ke mushala. Sekarang kami pisah karena kebutuhan berbeda-beda," jelas Bambang.
Sementara itu, Vice President Operation Management PT Jasa Marga, Bagus Cahya AB, menambahkan pihaknya juga akan menyediakan papan informasi terkait kapasitas "rest area" sehingga pemudik bisa langsung memutuskan masuk atau melanjutkan perjalanan.
Selain itu, Jasa Marga juga akan menempatkan petugas di rest area untuk menutup jika kapasitasnya sudah penuh. Masyarakat pun diimbau untuk mematuhi peringatan tersebut agar membantu kelancaran arus lalu lintas.
"Kalau mengusir tentu sulit, maka kami tempatkan petugas di 'rest area'. Kalau sudah penuh, kami tutup. Nantinya juga dimungkinkan ada pengumuman atau imbauan kepada masyarakat jika sudah terlalu lama di rest area," pungkas Bagus. **
Editor | : | Asiyah Afifah |
Sumber | : | antaranews.com |
- Jelang Pengoperasian Tol Layang Japek, Pembenahan Dikebut
- Kominfo Terima 94 Aduan Terkait ASN
- Repatriasi 977 WNI, Legislator Minta Pekerja Migran Diberdayakan
- Kemenag Tampik Akan Hapus Materi Khilafah dan Jihad
- Puncak Arus Libur Nataru Diperkirakan Pada 20-22 Desember
- PNS Jadi Kades, Ini Ketentuannya
- Dishub DKI Klaim Peningkatan Laju Kendaraan
- Anies Apresiasi Integrasi MRT dan KAI
- Materi Khilafah Disebut Kontraproduktif terhadap Ketahanan NKRI
- Hari Antikorupsi, DPR Dorong Metode Tatap Muka Dihilangkan
- BMKG Pasang 13 Sensor Peringatan Dini Tsunami di Aceh
- Usai Pemberhentian Direksi, Operasional Garuda Diharapkan Tetap Normal
- Erick Thohir: 4 Direksi Garuda Menyusul Dinonaktifkan, Siang Ini
- Menag: PMA Majelis Taklim Sudah Bagus, tak akan Dicabut
- Sambut Hari Ibu Dengan Seminar Parenting Untuk Para Ibu
0 Comments