Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Senin, 04/06/2018 09:07 WIB

Pesan Habib Rizeq Setelah Bertemu Prabowo-Amien Rais di Mekah

Prabowo dan ketua Amien Rais serta ketua umum PA 212 Slamet Maarif bersilaturahmi ke kediaman Habib
Prabowo dan ketua Amien Rais serta ketua umum PA 212 Slamet Maarif bersilaturahmi ke kediaman Habib
BEKASI, DAKTA.COM -  Egi Sudjana selaku Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 menanggapi terkait pertemuan tiga tokoh yaitu Amien Rais, Prabowo Subianto, dan Habib Rizieq Shihab di Mekah pada Jumat (1/6).
 
Egi menjelaskan, sebelumnya ada pertemuan Rakornas PA 212 di Cibubur pada tanggal 29-30 Mei 2018 yang membuat rekomendasi dari PA 212 bahwa terdapat lima Calon Presiden (Capres) dan sembilan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tahun 2019, dan dari usulan tesebut terdapat nama Habib Rizieq Shihab.
 
"Untuk menjalankan rekomendari itu perlu menemui Habib Rizieq, oleh karena itu berangkatlah pak Amien Rais sebagai Ketua Dewan Penasehat dan pak Prabowo pas lagi di Turki. Sebelum pulang ia diimbau supaya bisa ketemu di Mekah, karena nama Prabowo juga diusulkan menjadi Capres," jelas Egi kepada Radio Dakta, Senin (4/6).
 
Setelah pertemuan yang dilakukan oleh ketiga tokoh tersebut, disampaikan Egi, ia mendapatkan pesan Whatsapp langsung dari Habib Rizieq Shihab yang isinya terdapat dua hal penting.
 
"Pertama Habib mengapresiasi langkah PA 212 yang mengusulkan pemimpin Indonesia, Komentar Habib bahwa rekomendasi dari PA 212 semuanya layak untuk jadi pemimpin. Kedua Habib mengamanahkan kepada pak Amien Rais dan Prabowo untuk membuat deklarasi koalisi keumatan," papar Egi.
 
Habib Rizieq setuju dengan semua calon pemimpin yang diusulkan oleh PA 212, namun, kata Egi, Habib meminta setidaknya ada koalisi partai yaitu Gerindera, PKS,PAN, dan PBB dalam koalisi keumatan tersebut.
 
Ia mengakui ada Whatsapp lain dan mendengar bahwa dalam pertemuan tersebut sudah sepakat bahwa Cawapres usulannya adalah Prabowo Subianto, dan hanya tinggal membicarakan lagi siapa cawapres yang akan diusung.
 
Menurutnya, logika politik sudah sangat jelas jika deklarasi keumatan berlangsung setelah Prabowo dan Amie Rais pulang dari Mekah, diduga kuat bahwa pemimpin itulah yang akan direkomendasikan untuk menjadi presiden.
 
"Saya menyadari ada sebagian umat Islam yang tidak setuju (rekomendasi PA 212), itu boleh saja. Tapi selama ada umat Islam yang sepakat dengan koalisi keumatan, itu sebagai realita politik yang tidak bisa menafikan kalau kita punya aspirasi dan real kekuatan," ucapnya.
 
Sementara itu, ia menambahkan pada tanggal 15 Mei lalu ia berjumpa dengan Habib Rizieq Shihab di Mekah, dan menurut dirinya Habib Rizieq tidak memiliki keinginan untuk menjadi presiden.
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 3479 Kali
Berita Terkait

0 Comments