Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 03/06/2018 09:35 WIB

Anak Mendikbud Ikuti Pesantren Holiday Daarul Qur’an

Muhadjir menjemput putranya seusai acara Peshol di Daarul Qur'an
Muhadjir menjemput putranya seusai acara Peshol di Daarul Qur'an
TANGERANG, DAKTA.COM - Pesantren Holiday (Peshol) Pesantren Holiday merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh pesantren tahfizh Daarul Qur’an. Kegiatan ini selain digelar pada bulan Ramadhan juga pada liburan sekolah. Ramadhan tahun ini peshol digelar selama 4 hari 3 malam yakni mulai tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 2018. 
 
Sejumlah kegiatan seperti menghafal Al Qur’an, shalat tahajud, shalat wajib berjamaah, tausiyah digelar dalam kegiatan tersebut. Selain itu para peserta juga diajak untuk berlatih memanah dan berkuda. Para peserta pun akan merasakan suasana kehidupan pesantren di mana mereka akan bangun sejak pukul 03.00 dan tidur kembali pada pukul 22.00. 
 
"Selain untuk mengenalkan dunia pesantren kepada masyarakat umum kegiatan Peshol ini juga bertujuan untuk semakin mendekatkan umat Islam kepada Al-Qur’an," ujar Yusuf Mansur. 
 
“Sebagaimana pijakan dakwah Daarul Qur’an yang ingin mencetak sebanyak-banyaknya penghafal Al-Qur’an. Maka lewat kegiatan ini kami ingin mengajak masyarakat merasakan pengalaman menjadi santri Daarul Qur’an,” tambahnya. 
 
Kegiatan Peshol ini diikuti oleh banyak peserta salah satunya Muktam Roya Azidan (13), putra pertama dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
 
Saat di tanya oleh ustad Yusuf Mansur Muktam Roya Azidan merasa senang mengikuti kegiatan ini. Kemudian ia menceritakan pengalamannya selama empat hari mengikuti Pesantren Holiday di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Ketapang, Tangerang.
 
"Banyak teman baru yang lucu dan seru. Saya jadi betah dan selama mengikuti kegiatan ini mampu menyelesaikan hafalan surah Al-Waqiah," ujarnya.
 
Selain merasa senang ia mengaku ingin mengikuti kegiatan Peshol lagi, namun ia juga mengaku rindu kepada orang tua dan adiknya. Kerinduan tersebut ia ungkapkan dengan pelukan hangat kepada Muhadjir dan Senoshaumi Hably, adiknya, yang menjemput seusai acara Peshol, Sabtu (2/6). 
 
Rasa senang tinggal di pesantren juga dirasakan oleh Fazal Nur Iman (7). Waktu empat hari bahkan menurutnya kurang. Selama empat hari ia mampu menyelesaikan hafalan surah al-mulk. 
 
"Kenapa gak 100 hari, senang dengan kegiatan di pesantren holiday utamanya saat memanah dan menghafal Qur'an," katanya. 
 
Muhadjir sendiri dalam kesempatan sebelumnya di hadapan para santri Daarul Qur'an mengatakan, pesantren merupakan tempat yang tepat untuk menumbuhkan karakter anak. Selain belajar agama dan pendidikan umum, para santri juga diajak untuk belajar tentang kemandirian dan yang lebih besar dari itu santri akan merasakah pelajaran tentang arti sebuah kehidupan. 
 
"Maka saya sangat iri kepada Ustad Yusuf Mansur yang mampu membangun pesantren sebesar Daarul Qur'an," ucapnya. **
Editor :
Sumber : RIlis Daarul Qur'an
- Dilihat 9698 Kali
Berita Terkait

0 Comments