Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 10/06/2015 13:40 WIB
Jelang Ramadhan

ACT Bangun Shelter Untuk Rohingya di Aceh

relawan act
relawan act

LHOKSEUMAWE_DAKTACOM: Mempersembahkan shelter bagi pencari suaka asal Myanmar yang memasuki kawasan Aceh, bukan sekadar bicara hal-hal fisik mencakup sekian jiwa.

“Dari sisi jumlah jiwa pun, sangat kecil dibanding yang mendarat di negara lain. Tapi ini contoh monumental bagaimana civil society Indonesia, berpadu dengan pemerintah, menunjukkan kemanusiaannya,” ungkap M. Insan Nurrohman, Vice President ACT Foundation, di area pembangunan Integrated Community Shelter (ICS) untuk Rohingya di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (6/6/2015).

ICS, konsep standar shelter yang dirancang ACT, mencakup layanan fisik dan non fisik. ACT membangun 120 unit, lebih dari cukup untuk 332 jiwa ada di Kabupaten Aceh Utara.

“Kami bangun di sini, karena Pemerintah Aceh Utara lah yang pertama menerima pencari suaka, disusul wilayah lain. Dan Pemerintah Aceh Utara sigap menyiapkan lahan dan mengkoordinasikan semua elemen untuk bergegas membantu secara konkret sampai pendirian shelter dan program-program lanjutan,” urai Insan.

Wujud bangunan fisik berupa hunian nyaman – meski disebut ‘sementara’ – harus memenuhi standar kesehatan, ada taman, fasilitas ibadah, MCK, bahkan layanan kesehatan, pembinaan mental-spiritual dan pendidikan.

“Kami sebut terpadu, karena layanan ini kami pusatkan, tidak terpencar-pencar. Semua terintegrasi sebagai sebuah upaya memanusiakan pencari suaka,” jelas M. Insan.

Dalam 10 tahun terakhir – sejak berdirinya - di antara berbagai program, ACT telah membangun shelter sejenis sedikitnya di 10 tempat di dalam maupun luar negeri.

“Antara lain di Padang, Jogja, Pangandaran, Banjarnegara, bahkan di Sitwee, Rakhine State, negara bagian di Myanmar di mana etnis Rohingya hidup dalam keterbatasan dan terisolasi,” jelas Insan.

ICS untuk Rohingya di Gampong Blang Adoe Aceh Utara ini, bukan semata-mata soal layanan fisik dan psikis Rohingya yang jumlah hanya beberapa ratus jiwa.

Ihsan menambahkan, secara eksternal ini berperan mengedukasi dunia tentang bagaimana civil society Indonesia menolong sesama manusia dan negara memberi ruang masyarakat mengekspresikan kemanusiaannya. ACT menyiapkan diri menerima sinergi demi mempercepat dan melengkapi ICS yang sedang dikebut dengan harapan bisa dimanfaatkan saat Ramadhan nanti.***
 

Reporter :
Editor :
Sumber : Humas ACT
- Dilihat 1934 Kali
Berita Terkait

0 Comments