Senin, 23/04/2018 10:39 WIB
Soal Cawapres, Fadli : Kita Tunggu PKS
JAKARTA, DAKT.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku pihaknya akan menunggu PKS mengerucutkan sembilan nama untuk dipasangkan dengan Prabowo sebagai Calon Wakil Presiden.
"Kita masih menunggu, karena pasti kan PKS mempunyai mekanisme untuk mengerucutkan sembilan nama itu. Bisa nanti ada tiga, dua, atau satu. Setelah itu baru kita akan dudukkan bersama, apakah pasangan ini adalah yang terkuat," papar Fadli saat dijumpai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (23/4).
Fadli menghargai upaya semua parpolnya yang ingin berkoalisi dengan mereka pada Pilpres 2019 mendatang, meskipun sejauh ini hanya PKS yang sudah menjajaki komunikasi intens dengan mengajukan sembilan nama kader untuk dipasangkan dengan Prabowo.
"Siapapun yang nanti dipasangkan, tentu harus punya kesepemahaman dalam mengelola suatu negara. Pastinya saya yakini itu adalah yang terbaik untuk bangsa ini," imbuhnya.
Mengenai beberapa tokoh yang mendeklarasikan dirinya untuk maju pada Pilpres 2019, Fadli mengapresiasi hal itu dan menyebut sebagai suatu upaya yang baik, bagi berlangsungnya demokrasi kita.
"Saya kira itu bukan suatu hal yang perlu dipermasalahkan. Justru seharusnya semakin banyak pesertanya, itu semakin bagus. Nanti tinggal dilihat apakah dia memang dipercaya oleh masyarakat," tutupnya.
Sebelumnya Ketua DPP PKS Mardani Alisera mengemukakan kemungkinan besar PKS akan merilis satu nama yang akan dimajukan sebagai Calon Wakil Presiden pada akhir April nanti dari sembilan nama yang sudah dirilis sebelumnya.
"Saya bahkan mengusulkan agar bukan hanya pasangan Capres-Cawapres saja yang dipublikasikan, melainkan juga jajaran menteri dalam kabinet, agar masyarakat bisa menilai dengan jelas, tidak membeli kucing dalam karung," ungkap Mardani saat menjadi pembicara dalam sebuah acara di Cikini, pada Sabtu (21/4).
Mardani juga menjamin bahwa mereka akan tetap solid membangun koalisi dengan Partai Gerindra dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Meskipun misalnya nanti akhirnya bukan kader kami yang dipilih, kami tidak masalah, selama hal itu dibicarakan melalui musyawarah bersama," tutupnya.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments