Selasa, 17/04/2018 13:57 WIB
Ketua PDM Kota Bekasi: Jangan Bawa Simbol dalam Pilkada
BEKASI, DAKTA.COM - Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bekasi menegaskan akan memberikan sanksi bagi kadernya yang membawa simbol Muhammadiyah untuk mendukung salah satu paslon dalam Pilkada Kota Bekasi. Hal tersebut di tegaskan ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi Sukandar Gazali, dalam konferensi pers di kantor Muhammadiyah Jalan Mangun Sarkoro Bekasi Timur, Selasa ( 17/4).
"Kita persilahkan kader untuk masuk dalam satu partai jika sahwat politiknya tidak dapat di tahan. Tapi jangan bawa simbol atau nama organisasi serta ortom (Organisasi Otonom) Muhammadiyah," tegas Sukandar Gazali.
Ia menegaskan saat ini Muhammadiyah tidak masuk dalam politik praktis dan bersifat netral. Meskipun warganya boleh berafiliasi dalam partai politik namun secara pribadi tidak membawa organisasi. Hasil dari rapat pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi tegas bahwa jika ada kader atau warga Muhammadiyah aktif dan masuk struktur maka harus memilih salah satu.
"Orang Muhammadiyah harus paham bahwa simbol organisasi tidak di bolehkan mendukung salah satu paslon, hal ini melanggar dan akan menjadi kerugian bagi perserikatan. Kita akan beri sanksi berbentuk pembinaan, karena belum ada yang di keluarkan dari keanggotaan," ungkapnya.
Perserikatan daerah Muhamadiyah Berhitoh perjuangan muhamadiyah berbangsa dan bernegara, dipersilahkan berafiliasi tanpa bawa simbol dan nama Muhamadiyah. Sehingga memutuskan ada empat poin yang harus di taati oleh seluruh kader Muhammadiyah Kota Bekasi.
1.Bahwa Muhammadiyah dan seluruh ortomnya dalam perjuangan politiknya senantiasa sesuai dengan khitahnya tidak berafiliasi pada partai politik dan juga salah satu paslon dalam setiap momen politik pesta demokrasi.
2. Kepada seluruh warga perserikatan tidak di benarkan menggunakan dan membawa simbol-simbol serta nama institusi perserikatan baik Muhammadiyah, Aisyiyah dan ortom lainnya dalam kegiatan politik. Karena hal ini akan menjadikan keretakan dan berpotensi memecah belah ukhwah di antara warga Muhammadiyah.
3. Bahwa ketidak terlibatan Perserikatan Muhammadiyah untuk terjun dalam partai politik praktis, merupakan sikap yang tepat sesuai dengan khittah perjuangan Muhammadiyah.
4. Bahwa perjuangan Muhammadiyah, disamping melalui amal usaha, dalam politik berbeda konteksnya, tanpa harus Muhammadiyah masuk dalam politik praktis. Muhammadiyah sudah mampu menegaskan perannya bagi umat, bangsa dan negara.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
- HAPIMART KE 3 DI INDONESIA RESMI BUKA BESOK DI GRAND MAL BEKASI
- Anggota Komisi Dua DPRD Kota Bekasi Puspa yani Desak PJ Walikota Terbitkan Perwal PSEL.
- Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi Wijayanti, Berikan Semangat untuk Para Guru menjadi Guru Penggerak yang Berkualitas.
0 Comments