Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 23/02/2018 13:00 WIB

Haedar Pertegas Peranan Muhammadiyah Sebagai Islam Moderat

Haedar Nasir di University of Queensland
Haedar Nasir di University of Queensland
QUEENSLAND_DAKTACOM: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam lawatannya ke Negeri Kangguru, Australia, salah satunya yaitu menghadiri forum diskusi di University of Queensland, Australia pada Rabu (21/2).
 
Dalam materinya Haedar menyampaikan peranan Muhammadiyah untuk Islam yang berkemajuan.
 
“Muhammadiyah berupaya untuk menerjemahkan Islam moderat. Kami mengkritik mereka yang ekstrem dan konservatif, tapi di sisi lain kami juga mengkritik yang sekuler," ujar Haedar pada forum yang dihadiri oleh Deputy Head School of Law UQ Simmon Bronitt tersebut.
 
Haedar juga menyampaikan, selama ini, umat Islam kerap "dininabobokan" dengan konsep  pembawa kesejahteraan bagi seluruh alam. Padahal, Islam masih tertinggal di banyak sektor.
 
“Bahkan di Indonesia, umat Islam masih dijadikan obyek politik yang dimanfaatkan para elite untuk meraup dukungan. Kondisi ini terjadi lantaran Islam di Indonesia, belum unggul secara kualitas,” terang Haedar.
 
Fenomena ini pula yang menurut Haedar membuat posisi Muhammadiyah, NU, dan mayoritas Muslim Indonesia yang moderat menjadi sangat penting serta perlu memperkuat posisi Muslim moderat di masyarakat. 
 
“Muhammadiyah sendiri justru menawarkan pendekatan moderasi dalam berhadapan dengan kelompok radikal, bukan deradikalisasi,” jelas Haedar.
 
Deradikalisasi, lanjut Haedar, adalah berusaha mengubah pihak radikal dengan cara yang juga radikal. Ia merasa pendekatan ini kurang pas, terutama untuk jangka panjang, karenanya Muhammadiyah mengedepankan moderasi. 
 
"Kelompok radikal biasanya mereaksi pihak lain yang sama radikalnya. Misalnya, ada kelompok yang ngotot menolak LGBT sementara di ujung spektrum yang lain ada kelompok yang tak kalah radikalnya dalam mendorong pengakuan hak LGBT," ujar Haedar.
 
Aspek krusial lain yang dilihat Muhammadiyah adalah penegakan hukum. Masyarakat akan terus memantau bagaimana aparat, sebagai representasi negara, memperlakukan pihak-pihak yang dipersepsi melakukan hal yang sama. 
 
Kelompok moderat seperti Muhammadiyah dan NU sangat penting dalam membendung pertumbuhan radikalisme. Padahal, di saat yang sama, Muhammadiyah, NU, dan kelompok moderat lain juga harus bekerja keras membangun agar umat Islam maju dan mapan baik di ranah politik, ekonomi, pendidikan, bisnis, budaya dan lainnya.
 
“Umat Islam yang moderat ini takkan bisa menjalankan perannya dengan baik dalam menjaga stabilitas di masyarakat bila dirinya sendiri terbelakang,” pungkas Haedar.
Editor :
Sumber : muhammadiyah.or.id
- Dilihat 2497 Kali
Berita Terkait

0 Comments