Parlemen / DPR RI /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 08/02/2018 13:30 WIB

Nasir Djamil Sarankan Calon Kepala BNN dari Internal

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil
JAKARTA_DAKTACOM: Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar calon pengganti Kepala BNN Budi Waseso (Buwas) berasal dari internal BNN dan memiliki reputasi serta integritas yang kuat.
 
“Jika tidak, maka keinginan Presiden Jokowi memerangi  narkoba akan dimaknai sebagai 'perang-perangan' saja," ujar Nasir dalam rilis pada Rabu (7/2).
 
Pernyataan politisi asal dapil Aceh menanggapi masa berakhir jabatan Budi Waseso sebagai Kepala BNN pada awal Maret 2018 mendatang. Disamping memasuki masa pensiun di kepolisian, kata Nasir Djamil, umur Buwas juga sudah melewati batas seperti yang diatur oleh undang-undang. Nasir juga mengingatkan tugas menjadi Kepala BNN harus mampu menjaga integritas.
 
“Kepala BNN itu godaan uangnya tak terhitung karena sindikat narkoba ingin menyuap aparat penegak hukum agar bisnis haramnya bebas keluar dan masuk. Jika tidak punya integritas, maka akan tunduk dengan keinginan sindikat," imbuhnya.
 
Lebih jauh, Nasir menilai selama dua setengah tahun memimpin BNN, Buwas telah menunjukkan integritas dan kemauan yang kuat untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba. Usahanya membuat modul dan kurikulum pendidikan anti narkoba untuk pelajar sangat diapresiasi oleh Komisi III DPR RI. Bahkan, berbagai penangkapan kasus narkoba serta menggagalkan penyeludupan narkoba ke Indonesia juga sukses ditangan Buwas dan anggotanya.
 
“Buwas itu memang buas dengan sindikat dan bandar narkoba. Ia juga telah meningkatkan kualitas panti-panti rehabilitasi narkoba dimana sebelumnya tidak memiliki acuan yang sama,” tegas politisi F-PKS ini.
 
Dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dan BNN baru-baru ini, Nasir juga menyinggung, tentang regenerasi di tubuh BNN. “Jika Buwas diperpanjang kita setuju. Tapi regenerasi akan mandek. Saya pikir ada beberapa deputi di BNN saat ini yang layak menggantikan Buwas, misalnya Arman Depari,” cetusnya.
 
Ia pun mengingatkan pemerintah agar tidak main-main dalam memerangi narkoba dan memberikan pengetatan dan hukuman yang maksimal kepada jaringan sindikat narkoba. Selain itu peningkatan anggaran pemberatnasan narkoba juga perlu diperhatikan. “Anggaran BNN wajib ditambah dan gedung untuk mereka berkantor juga perlu dibangun agar tidak menumpang dengan institusi lainnya,” pungkasnya.
Editor :
Sumber : dpr.go.id
- Dilihat 589 Kali
Berita Terkait

0 Comments