Rabu, 07/02/2018 06:30 WIB
Bisnis Fintech Saingi Perbankan
JAKARTA_DAKTAOM: Bisnis financial technology (fintech) alias teknologi finansial (tekfin) tengah booming. Meski mulai menjadi pesaing, sejumlah bankir optimistis bisa bersaing dengan pelaku bisnis tekfin. Meski tak bisa dihindari, sejumlah segmen kredit perbankan akan mendapat saingan berat dari keberadaan tekfin.
Risetnya McKinsey yang terbit baru-baru ini menyebutkan, ke depan atau pada tahun 2025, pangsa pasar bisnis ritel perbankan akan tergerus tekfin. Hal ini karena persaingan yang ketat seiring kemajuan teknologi dan perkembangan digitalisasi dalam industri keuangan.
Bank tak menampik riset tersebut. PT Bank Permata Tbk memproyeksikan ada tiga bisnis perbankan yang paling banyak terdistrupsi tekfin. "Kami melihat pasar perbankan dengan tekfin banyak bersinggungan, terutama di area pembayaran, pinjaman konsumer dan mikro," ujar Bianto Surodjo, Direktur Utama Bank Permata, Selasa (6/2).
Meski demikian Bianto menegaskan, kalau bank bisa dapat terus menciptakan keunggulan kompetitif dan pelayanan yang bagus kepada nasabah, bank akan tetap bisa bersaing dengan perusahaan tekfin.
Agak berbeda, Anggoro Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, prediksi McKinsey tersebut mungkin saja terjadi di Singapura dan negara lain yang layanan bank sudah optimal. "Prediksi riset tersebut tidak sepenuhnya betul, karena pasar dan basis konsumer perbankan ritel di Indonesia masih sangat besar," imbuh Anggoro.
Aggoro menuturkan, ke depan kebutuhan terhadap layanan perbankan masih sangat besar. Apalagi perbankan saat ini menawarkan beberapa keunggulan di beberapa bidang yang tidak bisa dijangkau oleh tekfin.
Handayani, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menganggap, perusahaan tekfin sebagai rekan bank, sehingga bisa bekerjasama. "Kerjasama ini untuk memberikan layanan produk dan kemudahan bagi masyarakat," kata dia.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga menambahkan, dengan perkembangan tekfin yang cukup pesat, bank harus menerapkan strategi fleksibel. Tujuannya agar bank bisa lebih cepat masuk ke pasar dan efisien. "Bank pasti akan melakukan kompetisi dengan tekfin, tapi bank juga bisa merangkul fintech sebagai partner," kata Lani, Selasa (6/2).
Felicia Mathelda Simon, EVP Consumer Credit Business Division PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakui kompetisi dengan tekfin mulai ketat. "Bank tidak hanya bersaing dengan sesama bank, tapi juga ada pemain baru ini," tutur Felicia.
Kata Felicia, nasabah kini memang semakin kritis dan menuntut layanan yang mudah, fleksibel, dan cepat.
Editor | : | |
Sumber | : | kontan.co.id |
- Lebih Hemat, Water Kingdom Mekarsari Tawarkan Tiket Presale bagi Pengunjung
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
0 Comments