Senin, 05/02/2018 06:45 WIB
BTN Targetkan Biayai 750.000 Unit Rumah
JAKARTA_DAKTACOM: Bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) meyakini bisnis properti akan makin membaik di tahun ini. Ujungnya, permintaan kredit perumahan pun akan terungkit naik.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), semisal, menargetkan bisa membiayai sebanyak 750.000 unit melalui skema KPR, baik itu KPR subsidi maupun KPR non subsidi. Jumlah tersebut meningkat ketimbang tahun lalu.
Lewat program sejuta rumah hingga akhir tahun 2017, BTN telah menyalurkan kredit senilai Rp 71,34 triliun untuk 666.806 unit rumah. Realisasi itu tercatat mencapai 100,12% atau melebihi target BTN pada 2017 sebanyak 666.000 unit rumah.
Maryono, Direktur Utama Bank Tabungan Negara menyatakan, target yang ditetapkan BTN selama ini selalu berhasil terealisasi. Dalam tiga tahun terakhir, bank spesialis kredit properti ini tercatat sudah membiayai 1,7 unit rumah melalui KPR.
Maryono menambahkan, BTN semakin optimistis dengan target KPR tahun ini, lantaran didukung berbagai program pemerintah. Mulai dari fasilitas likuiditas pembayaran perumahan (FLPP) maupun subsidi suku bunga (SSB) yang disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Beberapa cara juga ditempuh BTN untuk memenuhi target tersebut. Antara lain dengan menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 serta menawarkan produk anyar. Antara lain, program KPR Zero untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah.
Program lain yakni KPR Easy Payment. Jadi nasabah hanya diminta mengangsur bunga selama dua tahun. Setelah itu, nasabah baru diminta mengangsur angsuran pokok dan bunga. "Kami berharap dengan fasilitas ini akan semakin banyak menjangkau masyarakat memiliki rumah dengan harga dan skema terjangkau," imbuh Maryono.
Sekadar informasi, Hingga akhir 2017, BTN telah menyalurkan kredit perumahan unaudited senilai Rp 140 triliun. Jumlah tersebut meningkat 20,41% dari sebelumnya Rp 116,54 triliun.
Untuk menopang target bisnis BTN, Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menyatakan, pihaknya sedang mengincar pendanaan non konvensional sekitar Rp 18 triliun di tahun ini."Itu dari macam-macam," ujar Iman, Sabtu (3/2).
Iman menambahkan, untuk tahun ini BTN hanya mengincar dana jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Sebab, BTN telah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa skema FLPP dan juga subsidi selisih bunga (SSB).
Untuk pendanaan paling pertama di tahun ini, Iman menyebut, pada awal Maret 2018, BTN akan melakukan sekuritisasi aset senilai Rp 2 triliun. Selain surat utang dan sekuritisasi, BTN juga akan menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD). BTN pun akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebanyak Rp 3 triliun di kuartal II 2018.
Editor | : | |
Sumber | : | kontan.co.id |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments