Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 31/01/2018 06:30 WIB

Ini Empat Tren Digital Advertising Menurut Spotify

ilustrasi iklan digital
ilustrasi iklan digital
JAKARTA_DAKTACOM: Di dunia periklanan, tahun 2017 dilihat sebagai tahun transisi bagi para publisher dan platform. Pergeseran media dari cetak ke digital juga berdampak langsung pada anggaran iklan yang diperkirakan mengalami penurunan tajam di media tradisional.
 
Sea Yen Ong, VP of Sales Spotify Asia dalam risetnya menjelaskan, iklan televisi juga mempercepat peralihannya ke format digital. Hal ini menguntungkan platform video premium seperti Hulu,  dan media sosial seperti Facebook, YouTube dan Snapchat.
 
Para web publishers yang tidak dapat menawarkan pengalaman berbeda akan berpotensi kehilangan perhatian konsumen serta pengiklan terkait di berbagai platform. Proses peralihan radio sendiri ke platform audio digital masih dalam tahap awal.
 
"Seiring perkembangan teknologi, baik brand maupun para pemasar harus memperhatikan perjalanan konsumen mereka dengan seksama untuk memastikan bahwa perjalannya relevan dan efisien," kata Ong, Selasa (30/1)
 
Mengikuti perubahan tersebut Ong menjelaskan ada empat tren marketing utama yang harus diperhatikan pada tahun 2018. Meskipun hal ini mungkin tidak baru bagi beberapa orang, para pemasar dapat menjadikan keempat tren ini sebagai acuan rencana pemasaran mereka di tahun 2018.
 
Pertama, memahami konsumen dengan menawarkan iklan yang memberikan nilai tambah. Iklan digital masih belum digunakan sesuai dengan potensinya seringkali mengganggu konten favorit konsumen, justru tidak menambahkan nilai tambah akan pengalaman konsumen.
 
"Saat ini, dua perusahaan digital advertising terbaik adalah Facebook dan Google, bukan hanya karena iklan mereka yang meningkatkan pengalaman konsumen, namun juga karena nilai tersebut mengarah pada hasil bisnis yang positif bagi para pemasar," jelasnya.
 
Para pemasar melakukan ini dengan menangkap dan memprediksi niat lebih baik daripada konsumen. Lewat memaksimalkan platform yang kaya data dalam menafsirkan momen, konteks dan sinyal minat, demikian juga kemampuan mereka untuk mendorong nilai konsumen sejati.
 
Kedua, membuka jalan bagi lebih banyak native advertising dan konten bersponsor. Menurut Business Insider, native advertising akan mendorong 74% dari seluruh pendapatan iklan pada tahun 2021. Native advertising dipandang bermanfaat karena skalabilitas dan kualitas iklannya. Bila penempatan iklan sesuai dengan bentuk atau fungsi platform, semakin banyak paparan dan keterlibatan yang akan didapat iklan ini.
 
Ketiga, personalisasi harus dapat melampaui "targeting". Mengutip Marc Pritchard dari P&G, perlu ada pengetahuan kapan dan di mana tempat penyajian iklan. Karena, ini sama pentingnya dengan siapa dan apa yang harus dilayani.
 
"Misalnya, jangan meminta pengguna untuk mengklik iklan jika mereka mengemudi di mobil, atau menargetkan ‘penggemar kebugaran’ untuk mengisi formulir saat berada di tengah latihan yang intens. Memahami konteks konsumen dan suasana hatinya sangat penting," lanjutnya.
 
Keempat, konsumsi audio digital mencapai titik kritisnya. Seiring semakin banyak orang mengkonsumsi media di seluruh perangkat, lanskap pemasaran perlahan beralih ke pemasaran berbasis masyarakat.
 
"Para pemasar yang cerdas pasti akan merangkul pergeseran konsumen dengan cepat dan iklan audio akan menyesuaikan dengan pengalaman asli dibandingkan adaptasi radio terestrial," pungkasnya.
Editor :
Sumber : kontan.co.id
- Dilihat 1796 Kali
Berita Terkait

0 Comments