Senin, 29/01/2018 09:00 WIB
Muhammadiyah Telah Kirim 28 Tenaga Medis untuk Bantu Pengungsi Etnis Rohingya
BANGLADESH_DAKTACOM: Menyikapi tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam memberikan bantuan. Hingga saat ini, Muhammadiyah telah mengirimkan sebanyak 28 tenaga kesehatan yang bergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) yang telah diterjunkan sejak tanggal 20 September 2017. Dan Muhammadiyah akan mengirimkan tim medis sampai akhir bulan Desember tahun 2018.
Sekedar diketahui, IHA merupakan gabungan dari 12 lembaga Zakat infak dan Shadaqah (ZIS) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang terdiri dari MuhammadiyahAid,NU,Darut Tauhid, PKPU, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, LAZ Wahdah, LMI, Al-Irsyad, BAZNAS, Forum Zakat (FOZ), serta Pusat Zakat Umat.
Disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni, yang saat ini tengah berada di Cox’s Bazar Camp, Bangladesh, aksi kemanusiaan ini merupakan sejarah pertama kali bagi Indonesia. Dimana respon kemanusiaan dilakukan oleh lembaga kemanusiaan dari lembaga ZIS dan ormas sebanyak ini. Selain itu, kerjasama ini juga untuk jangka waktu selama satu tahun lebih.
“Ini jadi best practices. Dan pemerintah kemudian meluncurkan Indonesia AID sebagai sebuah lembaga dalam tubuh Kemenlu untuk mengurus bantuan kemanusiaan keluar negeri,” jelas Syafiq ketika dihubungi pada Ahad (28/1).
Syafiq juga menyampaikan, dalam aksi ini, Muhammadiyah diminta untuk memimpin klaster kesehatan dalam IHA.
“Awal respons yang dilakukan oleh tim kesehatan IHA yaitu untuk menekan wabah penyakit kolera yang masih berlangsung. Dan kini, penyakit difetri turut berkembang di lokas pengungsian,” jelas Syafiq.
Medical camp IHA saat ini tengah berada di Jamtoli, salah satu nama kampung di Cox’s Bazar Camp, Bangladesh, yang menjadi tempat pengungsian 800 ribu pengungsi Rohingya.
Selain itu, Syafiq juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada gambaran yang jelas bagi nasib pengungsi Rohinya yang berada di Cox’s Bazar Camp, Bangladesh ke depan.
“Sebagai negara yang berekonomi lemah, tentu Bangladesh merasakan dampak kehadiran sekian banyak pengungsi Rohingya. Namun, pemerintah Bangladesh telah berbuat sesuai dengan kemampuannya, sehingga Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina Wazed disebut sebagai Mother of Humanity,” ungkap Syafiq.
Syafiq juga menyampaikan bahwa warga Rohingya hingga saat ini masih mengalami trauma, dan juga dengan tidak adanya kepastian status kewarganegaraan mereka, sehingga pengungsi menolak repatriasi ke Myanmar.
Terlepas dari itu, Syafiq juga menginfomasikan bahwa hari ini Ahad (28/1) waktu setempat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan dijadwalkan akan mengunjungi camp pengungsi di Jamtoli, Cox's Bazar, Bangladesh.
Editor | : | |
Sumber | : | muhammadiyah.or.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments