Rabu, 24/01/2018 14:00 WIB
Harga Ketan Naik, Pedagang Kue Ikut Kerek Harga Jual
JAKARTA_DAKTACOM: Harga beras ketan atau ketan putih di sejumlah wilayah Indonesia perlahan mendaki. Kenaikan harga ini juga dirasakan oleh sejumlah pelaku usaha kuliner berbahan baku ketan.
Henri Suryo, pemilik Pos Ketan Legenda cabang Yogyakarta mengatakan, kenaikan harga beras ketan ini sudah terjadi sejak akhir 2017 lalu. "Tepatnya sejak Oktober 2017," ujarnya.
Biasanya, dalam sekali pembelian, Henri membeli beras ketan sebanyak 25 kilogram (kg). Pada Oktober, harga 25 kg beras ketan Rp 500.000, kini menjadi Rp 560.000. “Saya belinya dengan harga grosir. Kalau eceran mungkin harganya lebih mahal, sekitar Rp 25.000 per kilogram,” tuturnya.
Lantaran kenaikan ini, Henri pun terpaksa mengerek harga beberapa menunya. “Tapi, kenaikannya tidak banyak kok, hanya sekitar Rp 1.000–Rp 2.000 untuk tiap menu. Tapi tidak semua menu saya naikkan harganya,” katanya.
Beberapa menu ketan yang mengalami kenaikan harga, yakni menu ketan modifikasi seperti ketan susu, ketan susu keju, ketan susu durian dan ketan susu durian keju. Misal, ketan susu durian keju yang semula dibanderol Rp 15.000 per porsi, kini menjadi Rp 17.000 per porsi.
Sedangkan untuk menu ketan original, seperti ketan bubuk, tak ada kenaikan. “Kalau harga ketan original naik, konsumen bisa berpikir tidak masuk akal. Jadi, saya pilih beberapa menu modifikasi ketan susu saja yang naik harganya,” paparnya.
Meski ada kenaikan harga, tak menyurutkan minat pembeli. Gerai Pos Ketan Legenda miliknya selalu ramai dikunjungi pelanggan. Bahkan, Henri baru saja menambah satu gerai baru.
Langkah untuk mendongkrak harga jual produk juga Tiffany Mayliana lakukan. Namun, berbeda dengan Henri, produsen kue keranjang sekaligus pemilik PFC Hampers asal Jakarta ini baru merasakan adanya kenaikan harga beras ketan pada awal tahun ini.
Tidak dapat menahan biaya produksi yang tinggi, Tiffany pun menaikkan harga jual kue keranjangnya 10%-15% dari harga sebelumnya Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per buah.
Namun, meski harganya naik, dia melihat konsumennya tidak berpaling. "Permintaannya kue keranjang tetap mengalir," katanya.
Asal tahu saja, untuk bulan di luar masa-masa perayaan tahun baru China, jumlah produksinya mencapai 500 kilogram (kg) sampai 700 kg. Saat mendekati perayaan Imlek, permintaannya pun bisa melonjak hingga 200% dari bulan biasa.
Konsumennya pun bukan hanya pembeli perorangan, tapi juga pemilik toko kue, supermarket, hingga penyedia jasa parcel. "Yang memproduksi tante saya bersama timnya," tambahnya.
Meski harga naik, dia mengaku tidak kesulitan untuk mencari beras ketan di pasaran. Untuk menjaga ketersediaan bahan baku, dia menjalin kerjasama dengan pemasok beras ketan.
Editor | : | |
Sumber | : | kontan.co.id |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments