Senin, 22/01/2018 06:00 WIB
Pemerintah Diminta Lakukan Managemen Stok Pangan
JAKARTA_DAKTACOM: Pemerintah diminta melakukan managemen stok pangan untuk mencegah adanya kenaikan yang saban tahun terjadi di hari besar atau saat bencana alam.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan persoalan fluktuasi pangan menjadi hal biasa terjadi di Tanah Air. Ia mendorong pemerintah melakukan managemen terhadap produk pangan untuk menstabilkan harga.
Dia mengaku meski menjadi negara agraria, RI belum mampu membuat lahan pangan lebih produktif dan sejalan dengan pertumbuhan manusianya.
Padahal sejumlah negara telah meningkatkan produksi di lahan terbatas, sehingga tidak membuat persoalan pangan ini berlarut.
Managemen pangan yang dilakukan harus merata antarsatu pemerintah. Satu provinsi dengan daerah lain harusnya dapat saling berkoodinasi dengan menyuplai pangan yang berlebih dan menampung komoditas yang menipis. Dengan langkah ini diyakini ketersediaan komoditas akan merata.
Di samping itu, pemerintah dinilai cenderung melakukan kesamaan pangan pokok untuk masyarakat di seluruh wilayah. Hal ini membuat pangan tertentu seperti beras kian banyak dikonsumsi dan menyebabkan ketersediaan makin terbatas.
Padahal kata dia, masing-masing wilayah memiliki keunggulan pangan masing-masing untuk komoditas pokok, seperti makanan berupa jagung dan sagu.
“Kebanyakan konsumen menjadi panic buying saat adanya kabar tentang kenaikan harga, sehingga mereka akan melakukan pembelian lebih sebagai cadangan,” kata Enny pada Ahad (21/1).
Pemerintah menurut Enny, mesti memaksimalkan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyedia pangan.
Selama ini Bulog dianggap belum mampu memenuhi ekspektasi masyarakat sebagai penyedia pangan dengan baik, sehingga saat gangguan pangan terjadi, kenaikan harga menjadi tidak terbendung.
Untuk menyediakan stok pangan yang memadai, Kemendag diminta memaksimalkan fungsi gudang penyimpanan. Dari storage tersebut, stok pangan akan ditampung dan dikeluarkan jika terjadi gangguan ketersediaan.
Stok pangan juga menjadi penyelamat saat masa-masa panceklik.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan berencana melakukan upaya memaksimalkan penyimpanan barang secarta baik dengan jumlah memadai dan dapat digunakan pada saat panceklik atau kebutuhan tertentu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan perlu adanya gudang penyimpanan dengan menggunakan sistem control atmosphere storage (CAS) sehingga seluruh produk pangan termasuk holtikultura tetap dalam keadaan baik saat didistribusikan.
“Penyimpanan yang baik kami perlukan sehingga saat mengalami gangguan suplay, pemerintah masih punya simpanannya,” kata Tjahya.
Saat ini, menurutnya Tjahya, belasan ribu gudang tersebar di Indonesia. Jumlah tersebut dibagi atas milik swasta dan pemerintah. Pemerintah akan melakukan pengecekan dan perbaikan gudang untuk memastikan kecukupan dan daya tampung pangan.
Upaya ini diyakini menjadi salah satu jalan agar pemerintah dapat menekan harga pangan di saat produksi terganggu dengan mengeluarkan pasokan dari penyimpanan.
Kemendag mengaku terus melakukan koordinasi dengan tim untuk mencari formula menjaga kestabilan harga dan produk pangan.
Untuk diketahui sejak harga daging melonjak, pemerintah sejak tahun lalu telah menyediakan daging beku seharga Rp80.000/kg.
Hal ini untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dalam memilih daging segar maupun beku.
Selain itu sejak Oktober, pemerintah melalui Bulog juga telah menggelontorkan puluhan ribu ton beras di bawah harga eceran tertinggi (HET) untuk menekan harga.
Meski belum banyak membuahkan hasil, upaya ini terus dilakukan.
Editor | : | |
Sumber | : | bisnis.com |
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
- Bentuk Komitmen, KB Bukopin Gunung Sahari Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Nasabah Pensiunan
0 Comments