Selasa, 16/01/2018 09:00 WIB
Tokoh Muslim Jepang Ungkap Kedekatan Muhammadiyah dengan JMA
TOKYO_DAKTACOM: Islam merupakan agama yang terus berkembang diseluruh penjuru dunia dengan penganutnya yang terus meningkat pesat di berbagai negara tak terkecuali Jepang.
Japan Muslim Association (JMA) menyebutkan bahwa ada sekitar 40.000 orang Jepang asli yang menganut agama islam. Angka ini sudah hampir sepuluh kali lipat sejak berdirinya JMA di tahun 1952. Dalam hal ini Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM)Jepang berkesempatan melakukan silaturahimdan diskusi mengenai kondisi dan perkembangan islam di Jepang dengan JMA. Acara ini berlangsung pada Ahad (14/10) bertempat di kantor JMA Higashi-Gotanda, Shinagawa, Tokyo.
Menurut presiden JMA, Amin K. Tokumasu, Islam sudah masuk ke jepang cukup lama sebelum berdirinya JMA. Salah satu faktor penting dalam penyebaran islam di jepang adalah bahasa.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan JMA adalah menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jepang.
“Alquran adalah sumber dari islam. Alquran berbahasa arab, karena itu, kami berusaha untuk menerjamahkan Alquran ke dalam bahasa Jepang. Karena dengan bahasa Jepang, orang Jepang akan mengerti”, ungkap Amin Tokumasu.
Sebagai informasi, Alquran sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang sejak tahun 1972, yang selanjutnya dilakukan proses revisi selama sepuluh tahun hingga akhirnya diterbitkan pertama kali pada tahun 1982. Hingga kini, sudah 10 cetakan Alquran dengan terjemahan bahasa Jepang yang diterbitkan oleh JMA.
Selain itu, banyak informasi lainnya yang diperoleh oleh PCIM Jepang dari kegiatan ini terkait dengan islam di jepang yang bermanfaat sebagai dasar dalam geraknya menggairahkan dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar di negeri sakura.
JMA memiliki hubungan dekat dengan PCIM Jepang sebagai representatif Muhammadiyah. Hubungan JMA dengan Muhammadiyah diawali dengan diundangnya Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-2000 Amien Rais ke Jepang oleh JMA.
Kedekatan ini juga dibuktikan dengan hadirnya perwakilan JMA pada tiga Muktamar Muhammadiyah terakhir yang berlangsung di Malang, Yogyakarta, dan Makassar. Bahkan karena ketertarikannya kepada Muhammadiyah, salah satu tokoh JMA, Khalid Mimasaka Higuchi yang sekarang menjadi executive director JMA, pernah tinggal selama beberapa waktu di Kauman, Yogyakarta untuk mempelajari biografi pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.
“Saya tahu tokoh-tokoh Muhammadiyah, Amien Rais, Syafii Maarif, Din Syamsudin. Tiga kali saya hadir di Muktamarnya Muhammadiyah,” ungkap Khalid Higuchi yang sebelumnya menjabat sebagai presiden JMA ini.
Editor | : | |
Sumber | : | muhammadiyah.or.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments