Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 16/01/2018 08:00 WIB

Destinasi Wisata Didorong Aplikasikan Transaksi Digital

Ilustrasi Lokasi Wisata untuk Anak anak
Ilustrasi Lokasi Wisata untuk Anak anak
JAKARTA_DAKTACOM: Otoritas bersiap mengaplikasikan sistem transaksi digital di destinasi wisata dengan proyek percontohan di Kabupaten Tabanan, Bali.
 
“Kami harus memberikan banyak opsi bertransaksi bagi wisatawan di Bali. Dengan model transaksi ini, semua akan dimudahkan,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana, mengutip keterangan resminya, Senin (15/1).
 
Menurutnya, koordinasi dengan para pemangku kepentingan sudah dilakukan dan konsepnya pun sudah dimatangkan.
 
Tak hanya itu, dia mengaku pembicaraan dengan beberapa pihak juga sudah berjalan intensif, termasuk Pemerintah Kabupaten Tabanan.
 
Hasilnya bisa dilihat di Tabanan antara lain Tanah Lot, Alas Kedaton, Danau Beratan, dan Jatiluwih. Keempat kawasan itu adalah lokasi percontohan yang akan mengimplementasikan sistem transaksi berbasis uang elektronik.
 
“Destinasi pariwisata itu sangat potensial menggunakan pembayaran uang elektronik ini. Daya tariknya juga luar biasa besar dan banyak wisatawan di sana,” ujarnya.
 
Vibrasi alam dan infrastruktur pada 4 spot di Tabanan tersebut memang ciamik. Memiliki paket lengkap, Tanah Lot dikunjungi 3,49 juta wisatawan pada 2017. ”Tanah Lot memang padat. Tapi, tiga destinasi lain punya karakter unik sehingga tetap ramai,” katanya.
 
Kawasan kedua adalah Alas Kedaton adalah surga bagi keluarga. Kawasan hutan ini merupakan zonasi ‘kerajaan’ kera. Menikmati liburan Umanis Galungan, 2 November 2017, sebanyak 2.200 lembar tiket bisa terjual.
 
Jumlah itu naik 15% dari liburan Umanis Galungan 2016. Serupa Alas Kedaton, Danau Beratan juga dikunjungi 2.000 sampai 2.500 wisatawan setiap harinya di sepanjang 2017.
 
Bagaimana dengan Jatiluwih? Kawasan ini ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. Setiap harinya dikunjungi 600 wisatawan, mayoritas asal Prancis. Jumlah tersebut selalu terkoreksi naik 30% setiap tahunnya.
 
”Masing-masing destinasi punya kekuatan tersendiri. Secara sistem, model pembayaran uang elektronik bisa dilakukan dibanyak destinasi di Bali. Tapi, kami mencoba dari Tabanan,” ujar Causa.
 
Terkait teknis pelaksanaan digitalisasi transaksi di Tabanan, Causa menerangkan pembayaran sistem nontunai akan berlaku untuk tiket masuk. Selain tiket, sistem ini juga akan diterapkan untuk pembayaran parkir.
 
“Kami akan fokus di tiket dan parkir. Dengan begitu, tata kelola akan tercatat dan bisa mengukur PAD lebih detail. Untuk hal ini, Tabanan yang sangat siap,” terangnya.
Editor :
Sumber : bisnis.com
- Dilihat 1020 Kali
Berita Terkait

0 Comments