Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 16/01/2018 06:00 WIB

Market Share Reksa Dana Syariah Ditargetkan Capai 10%

Investasi Pasar Modal Syariah
Investasi Pasar Modal Syariah
JAKARTA_DAKTACOM: Penguasaan pasar atau market share reksa dana syariah ditargetkan mencapai 10% pada tahun ini, sejalan dengan kewajiban manajer investasi untuk menyediakan unit pengelolaan investasi syariah (UPIS).
 
Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fadilah Kartikasari mengatakan, saat ini seluruh manajer investasi telah melaksanakan ketentuan tersebut. Tercatat ada sebanyak 48 manajer investasi yang telah mendirikan unit khusus syariah.
 
“Dengan adanya UPIS maka manajer investasi lebih giat lagi memasarkan reksa dana syariah. Sehingga kami inginkan setidaknya market share bisa mencapai 10%, kalau bisa malah lebih,” kata dia saat dihubungi, Senin (15/1).
 
Payung hukum perihal kewajiban UPIS diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No.61/POJK.04/2016 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer Investasi. Regulasi ini diundangkan pada 27 Desember 2016.
 
Terkait pendirian UPIS, perusahaan wajib memiliki paling sedikit satu orang yang bertindak sebagai kepala unit dan satu orang yang bertindak sebagai pelaksana. Adapun posisi Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah dan pelaksana Unit Pengelolaan Investasi Syariah dapat dirangkap.
 
Adapun saat ini, market share reksa dana syariah terbilang minim. Berdasarkan data OJK, pada tahun lalu reksa dana syariah menyumbang 6,19%, dengan dana yang terhimpun tercatat senilai Rp28,31 triliun.
 
“Dengan adanya unit khusus, manajer investasi bisa lebih fokus. Karena di dalamnya ada yang menangani target reksa dana syariah, dan juga strategi bisnisnya,” imbuhnya.
 
Fadilah optimistis POJK No.61/POJK.04/2016 akan berjalan dengan baik dan berkontribusi terhadap peningkatan pangsa pasar. “Kami akan melihat efektivitas dari ketentuan ini dalam satu tahun ke depan,” ujarnya.
 
Presiden Direktur Indo Premier Investment Diah Sofiyanti meyakini, prospek reksa dana syariah pada tahun ini masih akan positif. Penyebabnya, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih sangat menarik bagi investor.
 
Selain itu, pada tahun ini akan digelar Pilkada serentak serta Asean Games, di mana kedua agenda besar itu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan konsumsi. Kata dia, dari sisi investasi yang menarik adalah sektor infrastruktur, belanja pemerintah, dan konsumsi.
 
“Reksa dana syariah yang kami kelola mengacu pada indeks Jakarta Islamic Index, di mana bobot terbesarnya adalah sektor konsumsi dan infrastruktur,” kata dia.
Editor :
Sumber : bisnis.com
- Dilihat 1137 Kali
Berita Terkait

0 Comments