Jum'at, 12/01/2018 06:15 WIB
Generasi Sesalkan Penganiayaan Anak Oleh Orang Tuanya
JAKARTA_DAKTACOM: Kekerasan pada anak hingga menyebabkan kematian kembali terulang. Kali ini, seorang anak balita di Tasikmalaya menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan tantenya (D). Anak lelaki berusia dua tahun ini dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis.
Selain tak sadarkan diri, korban mengalami lebam di tubuh saat tiba di RS Prasetya Bunda, Jalan Juanda, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/1) siang. Terdapat luka bakar di pipi dan bekas jeratan tali di kedua kaki balita malang tersebut.
Berdasarkan keterangan D kepada pihak rumah sakit, balita itu sudah satu bulan dititipkan kepadanya lantaran orang tuanya bercerai.
Aksi kekerasan itu dipicu kekesalan D lantaran keponakannya tersebut kerap menangis minta makan saat tengah malam.
"Apa yang salah dengan masyarakat kita? Mengapa begitu mudah menumpahkan kekesalan pada seorang anak kecil. Bahkan hingga sampai menghilangkan nyawanya," kecam Ketua Lembaga Generasi, Ena Nurjanah saat dihubungi pada Jumat (12/01).
Bentuk-bentuk kekerasan pada anak, lanjut Ena, selama ini memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita karena masih banyak para orangtua (dewasa) menganggap bahwa kekerasan sebagai bagian dari cara mendidik.
"Karena batasan kekerasan yang wajar tidak ada, maka lambat laun cara mendidik dengan kekerasan semakin tak terbendung. Yang pada akhirnya, bukan lagi sebuah cara untuk mendidik, tapi lebih kepada melampiaskan amarah," imbuhnya.
Menurut Ena, Undang-Undang Perlindungan Anak dibuat agar seluruh masyarakat Indonesia mulai meninggalkan cara-cara mendidik dengan kekerasan. Karena cara ini lebih banyak memberikan dampak negatif bagi perkembangan kehidupan seorang anak.
"Sayangnya masyarakat Indonesia masih sangat minim yang mengetahui akan hak-hak anak. Bahwa anak adalah aset bangsa yang harus dilindungi. Banyak orangtua masih melihat bahwa anak adalah milik pribadi yang bebas diperlakukan apa saja sekehendaknya," sesalnya.
Reporter | : | |
Editor | : |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments