Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 29/12/2017 08:30 WIB

Pemprov Jabar Canangkan Gerakan Citarum Harum

rapat gerakan citarum harum
rapat gerakan citarum harum
BANDUNG_DAKTACOM: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan segera mewujudkan gerakan Citarum Harum. Rencannya pencangan gerakan ini akan dimulai sekitar minggu ke 2 atau ke 3 Januari 2018 mendatang. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Cisanti dan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
 
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pelestarian sungai Citarum bertujuan untuk menyelamatkan masa depan air dan kehidupan masyarakat. 
 
"Alhamdulillah kita sudah menemukan momentum itu dengan membangun kebersamaan untuk mewujudkan Citarum Harum. Saking seriusnya insya Allah akan dihadiri pak Jokowi," kata Ahmad Heryawan saat membuka rapat FKPD bersama Bupati/Walikota sekitar DAS Citarum di Gedung Sate Bandung, Kamis malam (28/12)
 
Kang Aher sapaan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan, pada kegiatan  tersebut akan dilengkapi dengan beberapa stand yang menampilkan keragaman kopi, teh termasuk madu asal Jawa Barat. Selain memiliki nilai ekonomis pohon-pohon tersebut bisa ditampilkan sebagai pohon alternatif untuk menggantikan pohon semusim.
 
"Nanti ada beberapa stand yang menampilkan beberapa komoditas unggulan Jawa Barat," ucap Aher.
 
Dia mengungkapkan, dalam melestarikan hutan masyarakat tidak dilarang menanam pohon semusim sepanjang ditanam pada lahan yang datar maupun di lahan yang memiliki kemiringan maksimal sekitar 25-30 derajat. Tapi kalau kemiringannya sudah 45 derajat maka tidak diperbolehkan ditanami tanaman semusim. 
 
"Sebaiknya ditanami tanaman tegakan seperti tanaman kopi yang dapat memiliki nilai ekonomis," papar Aher. 
 
Aher mengimbau agar masyarakat melestarikan hutan dengan tidak  merusak hutan sehingga tidak menghilangkan kealamiahan hutan tersebut. Dia mencontohkan hutan bisa dijadikan tempat rekreasi, ditanami jamur, kopi dan beberapa komodutas yang bernilai konservasi.
 
"Selain itu, bisa ditanami pohon-pohon semusim pada lahan datarnya," ujar Aher.
 
Gubernur Jabar juga meminta untuk menghilangkan penggunakan keramba yang selama ini masih ditemukan di tiga waduk seperti Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Secara normal jumlah keramba maksimal hanya 6 ribu unit tapi faktanya di lapangan kini sudah terdapat 72 ribu keramba.
 
Dia menyebutkan beberapa pemilik keramba mempunyai modal hingga miliaran rupiah dan hampir dipastikan pemilik keramba tersebut bukan orang lokal. 
 
"Ini sudah keterlaluan. Saya kira harus segera diselesaikan," pungkasnya.
Editor :
Sumber : jabarprov.go.id
- Dilihat 1418 Kali
Berita Terkait

0 Comments