Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 07/12/2017 08:30 WIB

MUI Kecam Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel

Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid
Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid
JAKARTA_DAKTACOM: MUI menolak keras rencana AS memberikan pengakuan terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencana pemindahan kantor kedutaan AS dari Tel Aviv  ke Yurusalem.
 
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut membuktikan Donald Trump tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.
 
"Rencana tersebut akan semakin memicu ketegangan di wilayah kawasan Teluk, mengganggu ketenangan dan stabilitas Timur Tengah dan dunia. Serta akan memantik kemarahan besar umat Islam di seluruh dunia," kecam Zainut dalam keterangan persnya, Kamis (07/12).
 
Zainut menilai hal ini justru akan semakin menyuburkan fanatisme dan mengancam proses perdamaian Israel - Palestina.
 
"Tindakan Donald Trump sangat bertentangan dengan semangat Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334, yang menuntut Israel menghentikan semua kegiatan permukiman di Yerusalem Timur termasuk pemindahan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem, sehingga seharusnya AS menolak rencana Israel, bukan sebaliknya justru memberikan pengakuan," imbuhnya.
 
Zainut menyatakan MUI mendukung langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan negara Palestina dan terciptanya perdamaian melalui solusi dua negara.
 
Solusi itu mencakup pembentukan negara merdeka Palestina di dalam garis perbatasan sebelum Perang 1967 yang terdiri dari Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, dengan Israel yang hidup berdampingan secara damai.
 
"MUI juga meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk menggalang lobby dengan negara-negara Muslim di dunia untuk menekan AS agar mengurungkan niatnya, dan mendesak PBB agar memberikan sanksi berat kepada Israel dan AS karena kedua negara tersebut telah nyata-nyata melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," tutup Zainut.
Reporter :
Editor :
- Dilihat 1474 Kali
Berita Terkait

0 Comments