Pembersihan Tanah Longsor Bumiwaluya-Cipendeuy Dipercepat
BANDUNG_DAKTACOM: Pembersihan tanah longsor yang menutupi jalur kereta api di sejumlah titik antara Stasiun Bumiwaluya-Cipendeuy yang terjadi pada Rabu (22/11) Pukul 18.00 WIB, terus dilakukan oleh para petugas ilaangam baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan alat berat.
Manager Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus memperkirakan, pembersihan tanah sisa longsor yang terjadi di KM 233, KM 230, KM 231, KM 232 dan KM 234 bisa selesai dalam waktu 6 jam kedepannya.
"Karena panjang timbunan tanah yg menutupi rel bervariasi dari 10 meter-100 meter dengan tinggi timbunan 1 meter -7 meter, kita perkirakan bisa selesai selama 6 jam, kita percepat mudah-mudahan bisa normal," ucapnya pada Kamis (23/11).
Akibat longsoran tersebut beberapa perjalanan kereta api dari arah Bandung menuju timur terpaksa harus dialihkan melalui jalur Purwakarta-Cikamprk-Cirebon-Purwokerto-Kroya, begitu juga sebaliknya dari arah timur menuju Bandung terpaksa harus dialihkan.
Kereta - kereta yang operasi perjalanannya harus memutar yaitu, KA Malabar, KA Mutiara Selatan, KA kahuripan, KA Lodaya, KA Turangga, KA Kutojaya Selatan dan KA Serayu," tuturnya.
Sementara untuk Kereta Argo Wilis dan Pasundan yang tertahan menuju Bandung dilakukan overstafen, dimana para penumpang kereta tersebut dialihkan ke moda transportasi bis.
Editor | : | |
Sumber | : | jabarprov.go.id |
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
- Walhi Menyebut Pengolahan Sampah DKI Buruk
- Indonesia Negara Terindah di Dunia, Kalahkan Selandia Baru
- Sampah Negara Lain Banjiri Raja Ampat Papua, Ancam Biota Laut
- Mengacu pada Putusan MK, Walhi Sebut Proyek Bendungan Bener di Desa Wadas Harus Dihentikan
- Warga Lapor Ada Pencemaran Udara di Mal Kokas, Pemkot Jaksel Panggil Manajemen
0 Comments