Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 21/11/2017 09:00 WIB

Efek Pengerjaan Proyek Saluran, 4 RT Ciketingudik Terendam

Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir
BEKASI_DAKTACOM: Sedikitnya empat wilayah rukun tetangga (RT) di Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi kedatangan banjir setinggi satu meter pada Senin (20/11) siang.
 
Banjir yang sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini membuat 50-an warga yang mencakup belasan kepala keluarga (KK) di kawasan ini harrus mengungsi ke Gudang Kemendikbud di Jalan Pangkalan Lima Bekasi.
 
Salah seorang warga, Salim (40), mengaku terkejut atas banjir ini. Sebab selama belasan tahun ia tinggal di sana, wilayah ini hanya dilanda genangan air saja ketika hujan melanda.
 
"Itu pun kalau hujannya sangat lebat dan hanya terjadi genangan setinggi 10 sentimeter saja. Kalau yang ini, kami pun kaget," kata Salim warga RT 01/03 pada Senin (20/11).
 
Salim juga menyatakan musibah ini sangat menghambat warga yang hendak bekerja. Apalagi mayoritas warga di sana adalah pengepul barang bekas dan pemulung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu milik Kota Bekasi.
 
"Kita harap pemerintah bisa turun tangan untuk mengatasi persoalan ini, karena kami bingung kenapa bisa banjir seperti ini," ujar Salim.
 
Lurah Cikeutingudik, Natawirya, mengemukakan bahwa warga yang terdampak banjir ini mencapai 531 jiwa dari 146 KK.
 
Namun dari jumlah itu, hanya 14 KK yang terdiri atas 49 orang dewasa dan tujuh anak-anak yang mengungsi. 
 
"Sisanya memilih bertahan di rumah. Ketinggian air mencapai 10 sentimeter hingga satu meter," kata Natawirya.
 
Dia juga menjelaskan, banjir ini melanda empat RT yakni RT 04/01 di Komplek Kemendikbud dan RT 01, 02 dan 03 di RW 03 di dekat kompleks itu.
 
Penyebab banjir ini, menurutnya, berkait dengan adanya proyek penggalian gorong-gorong saluran pembuangan air. Di dekat kantor kelurahan itu, katanya, terdapat saluran pembuangan air dengan diameter 60 sentimeter.
 
Karena kompleks perumahan itu kerap dilanda banjir, pihaknya mengusulkan untuk menambah saluran baru dengan diameter sebesar 80 sentimeter.
 
Dalam pengerjaannya, pekerja sempat membendung saluran pembuangan air di bagian hilir. Namun lambat laun banjir menggenangi permukiman warga setempat.
 
"Warga akhirnya meminta bendungan itu dibuka biar airnya keluar," ujarnya.
 
Namun, selama sepekan banjir yang melanda wilayah di sana tidak kunjung surut. Dia berharap, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang menangani proyek itu bisa segera menindaklanjuti laporan warga.
 
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR terkait hal ini," jelasnya.
Editor :
Sumber : Wartakota
- Dilihat 960 Kali
Berita Terkait

0 Comments